Omicron Sudah Masuk ke Korea Selatan, Ada 5 Kasus yang Dilaporkan

Rabu, 01/12/2021 21:41 WIB
Varian baru B.1.1.529 atau Omicron terdekteksi dari Afsel (PA Media)

Varian baru B.1.1.529 atau Omicron terdekteksi dari Afsel (PA Media)

Jakarta, law-justice.co - Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDA) melaporkan adanya lima kasus pertama virus Covid-19 varian Omicron di negera tersebut.

Dilansir dari Reuters, Rabu (1/12/2021), KDCA melaporkan, dua dari lima kasus itu adalah pasangan yang sudah divaksin dan dinyatakan positif terinfeksi varian baru tersebut setelah tiba dari Nigeria pekan lalu.

Sementara tiga kasus lainnya adalah dua kerabat dan seorang teman dari pasangan tersebut. Kasus ini ditemukan saat Korea Selatan tengah dihadapkan da lonjakan kasus harian.

Lonjakan kasus dimulai pada awal November setelah negara itu melonggarkan pembatasan. Munculnya varian baru Omicron mendorong pemerintah Korsel untuk menghentikan rencana pelonggaran aturan lebih lanjut.

Korea Selatan juga mengatakan bahwa konferensi pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang semula diharapkan dapat menarik lebih dari 700 orang ke Seoul minggu depan, akan diadakan secara daring.

Negara itu telah menginokulasi lengkap hampir 92 persen penduduk dewasa dan sekarang fokus pada vaksinasi anak-anak dan program booster.

Akan tetapi, para ahli memperingatkan bahwa kasus akan terus meningkat sampai orang yang tidak divaksin memperoleh kekebalan alami melalui infeksi.

"Untuk memperlambat laju gelombang infeksi saat ini, pihak berwenang dapat menurunkan jumlah kasus dengan menerapkan kembali pembatasan sosial," kata seorang profesor pengobatan preventif di Universitas Gachon, Jung Jae-hun.

Korsel mengatakan rumah sakit tengah merawat 723 pasien dengan infeksi corona yang parah. Hampir 90 persen kapasitas ranjang perawatan intensif di ibu kota Seoul dan sekitarnya telah terisi, sementara 842 pasien menunggu untuk giliran masuk.

Lebih dari 84 persen pasien Covid-19 yang sakit parah berusia 60 tahun ke atas. Para ahli telah mengingatkan bahwa tingkat antibodi dari vaksin akan berkurang dan mendesak para lansia untuk mendapatkan suntikan booster.

Asosiasi Medis Korea mendesak pemerintah untuk mendirikan fasilitas perawatan dan mengizinkan perawatan antibodi bagi pasien Covid-19 berisiko tinggi sebelum kondisi mereka menjadi lebih parah.

"Pihak berwenang akan menyiapkan sedikitnya 1.300 tempat tidur rumah sakit tambahan pada pertengahan Desember," kata Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Jeon Hae-cheol dalam pertemuan khusus Covid-19.

(Muhammad Rio Alfin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar