Demo Berujung Ricuh dengan Ormas di Bali, 12 Mahasiswa Papua Luka-luka

Rabu, 01/12/2021 16:20 WIB
Demonstrasi Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bali (AMP-KKB) di Bali (JPNN)

Demonstrasi Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bali (AMP-KKB) di Bali (JPNN)

Bali, law-justice.co - Unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bali (AMP-KKB) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) berujung bentrok dengan organisasi masyarakat (Ormas) Patriot Garuda Nusantara (PGN) di Kota Denpasar, Bali. AMP-KKB menyebut sebanyak 12 anggotanya terluka akibat bentrok.

"Kalau dari AMP itu tadi kami data itu (ada) 12 kawan kami (yang mengalami luka-luka). Ada yang disepak dari sepatu yang dipakai oleh PGN, terus beberapa kawan-kawan itu kena batu," kata Ketua AMP-KKB Yesaya Gobay dikutip dari Detik, Rabu (1/12/2021).

Yesaya mengatakan, dalam aksi tersebut awalnya pihaknya menetapkan titik kumpul di Monumen Kapten Ida Bagus Japa, Denpasar. Dari titik kumpul tersebut mereka berjalan ke titik aksi ke Kantor Konsulat AS di Bali.

Pada saat pertanahan jalan, massa aksi AMP-KKB dan FRI-WP kemudian dihadang oleh ormas PGN.

"Itu pas pertengah jalan kami dihadang oleh ormas PGN itu. Kami dihadang, kemudian di situ ada pihak kepolisian. Kami dihadang, terus kami bilang, bukan di sini tempat aksi kami, tempat aksi kami di Konsulat Amerika, tapi pihak ormas ini malah tidak mau begitu, masih menghadang terus," terang Yesaya.


"Tapi ada pihak kepolisian, cuma pihak kepolisian tidak mengamankan hanya melihat begitu saja, tidak mengamankan," imbuhnya.

Yesaya pun menyesalkan tindakan kepolisian yang membiarkan ormas PGN menghadang massa aksi dari AMP-KKB dan FRI-WP. Karena tidak diamankan, akhirnya ada lemparan dari PGN.

Ormas PGN awalnya melempar beberapa botol air ke massa aksi AMP-KKB dan FRI-WP. Kemudian mereka juga melempar batu ke masa aksi. Meski mendapat pelemparan, Yesaya menyebut massa aksi tak langsung melakukan pembalasan.

"(Meski mendapat pelemparan), tetapi kami tetap tinggal, kami bilang kami mahasiswa, kami intelektual, kami mau menyampaikan aspirasi yaitu 60 tahun silam deklarasi kemerdekaan, kami mau memperingatinya. Tapi bukan di sini, titik aksi kami itu di Konjen Amerika. Nah kemudian sampai di sana endak mau diberi jalan," jelasnya.

Meski sudah menjelaskan demikian, massa aksi AMP-KKB dan FRI-WP tetap mendapatkan banyak pelemparan dari ormas PGN. Selain aksi massa, mobil pikap yang dibawa massa aksi juga turut menjadi sasaran pelemparan.

"Pikap kami kacanya itu pecah sama pintu kaca mobil itu pecah. Spanduk kami dirusakin, sama beberapa lemparan masuk ke masa aksi," ujarnya.

Karena itu, massa aksi AMP-KKB dan FRI-WP merasa tidak terima dengan pelemparan batu yang terus-menerus dan mobil pikap yang dirusak. Massa aksi kemudian mengambil peralatan dan melakukan menyerang balik ormas PGN.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar