Putin Mendadak Kirim Kapal Perang ke RI, Kenapa?

Selasa, 30/11/2021 14:50 WIB
Kapal perusak Rusia Admiral Panteleyev. (Reddit)

Kapal perusak Rusia Admiral Panteleyev. (Reddit)

law-justice.co - Pemerintah Presiden Rusia, Vladimir Putin dikabarkan mendadak mengirimkan kapal perang ke RI. Hal tersebut pun menjadi pertanyaan banyak orang.

Kapal tempur penghancur anti kapal selam akan diturunkan 1 hingga 3 Desember mendatang.

Mengutip CNBCIndonesia, pengiriman kapal perang tersebut ternyata bermaksud untuk melakukan latihan bersama negara-negara ASEAN.

Dalam keterangan Duta Besar Rusia untuk ASEAN, Alexander Ivanov, latihan itu akan diadakan di wilayah perairan utara pulau Sumatera.

"Kapal anti kapal-selam besar, Admiral Panteleyev, akan menghadiri latihan itu dari sisi Rusia," ujarnya kepada Sputnik dikutip Selasa (30/11/2021).

Latihan ini sendiri diadakan untuk memperkuat kerjasama pertahanan antara ASEAN dan Rusia. Ide mengenai latihan ini sebenarnya telah dibahas dalam pertemuan Rusia-ASEAN pada 28 Oktober lalu.

Dalam pertemuan itu, dibahas juga beberapa proyek kerjasama strategis antara kedua pihak. Ivanov menambahkan bahwa latihan ini akan langsung diresmikan oleh Menhan RI Prabowo Subianto di atas kapal Admiral Panteleyev.

"Latihan ini bertujuan untuk melatih AL Rusia dan AL ASEAN dalam bekerjasama menciptakan keamanan maritim bagi lalu lintas komersial," tambahnya.

Rusia sendiri diketahui telah berhubungan erat dengan ASEAN semenjak 1996. Pada 2016 lalu, hubungan antar kedua pihak dinaikkan ke status kerjasama strategis. Ini ditandai dengan penandatanganan deklarasi dan rencana aksi bersama di Sochi.

Kecanggihan Kapal Rusia

Admiral Pateleyev sendiri bukan kapal perang biasa. Armada tempur buatan tahun 1987 itu memiliki beberapa kemampuan pengangkutan amunisi tempur.

Amunisi yang dikandung kapal itu adalah tabung peluncur SS-N-14. Dibantu radar bawah laut, SS-N-14 mampu diluncurkan secara vertikal dengan jarak 55 kilometer serta kecepatan jelajah 0.9 Mach.

Untuk kedalaman, kapal itu mampu untuk melumpuhkan sasaran yang berada hingga 500 meter di bawah permukaan laut.

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar