Novavax Kembangkan Vaksin untuk Varian Omicron

Sabtu, 27/11/2021 14:40 WIB
Ilustrasi Vaksin Novavax (Reuters)

Ilustrasi Vaksin Novavax (Reuters)

Jakarta, law-justice.co - Novavax Inc mulai menciptakan vaksin Covid-19 khusus untuk varian baru yang terdeteksi di Afrika Selatan. Perusahaan ini akan menyiapkan suntikan untuk pengujian dan pembuatan dalam beberapa minggu ke depan.

Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (27/11/2021), vaksin Covid-19 Novavax versi baru mengandung protein yang tidak mengakibatkan efek samping, tetapi dapat memicu sistem kekebalan. Pengembang vaksin melaporkan telah mulai mengembangkan protein lonjakan khusus berdasarkan urutan genetik varian yang diketahui, B.1.1.529.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian bernama omicron dengan status "waspada", label yang hanya diberikan kepada empat varian hingga saat ini.

"Pekerjaan awal akan memakan waktu beberapa minggu," kata juru bicara perusahaan Novavax. Saham perusahaan ditutup naik hampir 9 persen pada hari Jumat kemarin.

Vaksin novavax menerima persetujuan penggunaan darurat pertamanya awal bulan ini di Indonesia dan diikuti oleh Filipina.

Perusahaan mengatakan sedang dalam proses untuk mengajukan persetujuan Amerika Serikat pada akhir tahun. Mereka juga telah mengajukan persetujuan dengan European Medicines Agency.

Pengembang vaksin lain, BioNTech SE dan Johnson & Johnson dari Jerman, mengatakan mereka sedang menguji efektivitas suntikan mereka terhadap varian baru.

Perusahaan Inovio Pharmaceuticals Inc menyatakan telah mulai menguji kandidat vaksinnya, INO-4800, untuk mengevaluasi efektivitasnya terhadap varian baru. Perusahaan ini memperkirakan pengujian akan memakan waktu sekitar dua minggu.

Inovio juga sedang merancang kandidat vaksin baru yang secara khusus menargetkan Omicron.

"Skenario kasus terbaik, INO-4800 ... akan benar-benar tahan terhadap Omicron, tetapi jika bukan itu masalahnya, maka kami akan memiliki vaksin yang dirancang baru yang siap digunakan jika perlu," kata Wakil Presiden senior R&D Inovio, Kate Broderick.

Dia menambahkan, awal bulan ini, Inovio melanjutkan uji coba tahap akhir vaksinnya di Amerika Serikat setelah 14 bulan ditahan secara klinis.

(Muhammad Rio Alfin\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar