Arsjad Rasjid: Kuatkan Ekosistem Digital UMKM Demi Pulihkan Ekonomi

Rabu, 24/11/2021 20:30 WIB
Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid (jpnn)

Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid (jpnn)

Jakarta, law-justice.co - Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus tumbuh, terutama di tahun 2022. Hal tersebut tercermin dari pemulihan ekonomi di 2021, yang mencatatkan pertumbuhan positif di sektor-sektor andalan.


"Pertumbuhan dan pemulihan ekonomi di tahun 2022 akan lebih baik dibandingkan tahun ini. Tapi harus ditekankan, itu akan semakin terakselerasi seandainya kita berhasil menjadi pandemi ini menjadi endemi. Jadi tetap, kuncinya ada di pemulihan kesehatan yang akan berimbas pada pemulihan dan kebangkitan," kata Arsjad dalam siaran resmi, Rabu (24/11/2021).

Lebih lanjut, kata Arsjad, Kadin bersama pelaku usaha yang lain terus berupaya membantu pemerintah meningkatkan kinerja ekonomi selama masa pandemi ini termasuk dengan pemulihan kesehatan. Bahkan Kadin Indonesia mempunyai tagline Perang Melawan Pandemi yang dalam artian menghadapi dua peperangan sekaligus.

"Pertama perang melawan pandemi ini soal kesehatan, Kadin Indonesia mengutamakan pada percepatan vaksinasi melalui Vaksinasi Gotong Royong, lalu membangun rumah oksigen dan rumah sakit darurat di beberapa wilayah untuk membantu percepatan penyaluran oksigen serta terus menyalurkan bantuan sosial berupa bahan pokok di beberapa titik wilayah bekerja sama dengan komunitas bisnis lainnya," jelas Arsjad.

Sedangkan perang kedua, adalah pemulihan dan strategi membangun kemandirian ekonomi pasca pandemi. Kuncinya ada pada kolaborasi dan sinergi. Kadin akan membantu pemerintah yang secara konsisten berusaha menciptakan sarana prasarana dan iklim yang baik untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.

Dia menilai Kadin Indonesia melihat langkah pemerintah menciptakan iklim berusaha sudah sangat baik, misalnya melalui Undang-Undang Cipta Kerja, UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan hingga infrastruktur digital berupa akses internet ke seluruh penjuru negeri untuk menyongsong ekonomi digital.

"Pemulihan ekonomi kita terus tumbuh. Pada kuartal III-2021, PDB YoY tumbuh 3,51%. Lalu peningkatan ekspor sebesar 53% yang didorong oleh komoditas dan konsumsi ritel. Sama seperti pemerintah, Kadin Indonesia berharap dan akan membantu berkontribusi agar pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2022 bisa mencapai angka 5,5% dan defisit anggaran mengecil menjadi 4,85%. Syaratnya, vaksin harus terus digencarkan karena itu kunci mengatasi pandemi dan memulihkan ekonomi," jelas Arsjad.

Selain soal kesehatan sebagai tulang punggung pemulihan ekonomi dan mitra strategis pemerintah, Kadin Indonesia bisa membantu pemerintah dalam memajukan Indonesia dan keluar dari situasi pandemi, yakni pembangunan ekonomi nasional melalui akselerasi pembangunan infrastruktur dan akses pengusaha daerah, lalu kewirausahaan dan kompetensi dengan menjadi jembatan bagi UMKM untuk naik kelas melalui pelatihan digitalisasi dan literasi keuangan.

Arsjad Rasjid mengatakan ekonomi digital punya peran penting dalam memajukan perekonomian nasional. Saat ini, Kadin Indonesia, lanjut Arsjad, mencoba membantu pemerintah membangun ekosistem digital dengan menjalin kemitraan dengan startup digital dan membangun innovation hub bagi UMKM.

"Dari kacamata Kadin Indonesia, ekonomi digital ini akan terus tumbuh dan jadi tumpuan dalam perdagangan atau ekonomi global. Data kami mencatat, transformasi digital ini bisa menyerap lebih dari 50 juta pekerja di 2025 dan mendorong pertumbuhan produktivitas tenaga kerja lebih dari US$ 35 miliar. Belum lagi startup kita menarik investasi luar negeri miliaran dolar. Artinya, kita bisa jadi lokasi investasi digital paling unggul di Asia Tenggara," kata Arsjad.

Kadin pun melihat peluang besar Indonesia untuk mengambil porsi ekonomi digital masih sangat terbuka besar, khususnya melalui pengembangan pertumbuhan UMKM. Saat ini, UMKM berperan penting dalam perekonomian nasional dengan berkontribusi pada 60% GDP dan menyediakan 97% lapangan kerja.

"Pemerintah bersama Kadin Indonesia bisa memfasilitasi akses UMKM ke pasar ekspor misalnya dengan insentif tarif atau pengurangan kuota impor, mempercepat akses keuangan atau memberikan hibah, mendorong adopsi industri 4.0 agar UMKM naik kelas melalui inkubasi dan pelatihan digitalisasi. Pandemi ini bisa menjadi momentum penggunaan teknologi digital untuk menuju ekosistem ekonomi digital yang luar biasa potensi ekonominya," tutup Arsjad.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar