Seorang Oknum Polisi di Bone Diduga Ancam Pelajar SMP dengan Pistol

Senin, 22/11/2021 12:06 WIB
Ilustrasi Senjata Polisi (Pojok Jabar)

Ilustrasi Senjata Polisi (Pojok Jabar)

Jakarta, law-justice.co - Di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, seorang oknum anggota polisi diduga mengancam seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas II dengan menggunakan senjata api (pistol).

Ayah korban, Andi Tenri mengatakan, aksi brutal tersebut terjadi pada Kamis (18/11) malam, sekitar pukul 20.00 WITA.

Kata dia, anaknya yang berinisial AY (13) itu saat kejadian melintas di Desa Mamminasae sambil berteriak-teriak dan kemudian dia diikuti seseorang yang dia tidak ketahui.

Selanjutnya kata dia, sekitar 300 meter dari lokasi awal, orang tersebut mencegat AY kemudian mengeluarkan senjata apinya.

"Waktu anak saya ditahan di situ, lalu ditendang lututnya dan ditodongkan pistol kepalanya," kata ayah korban, Andi Tenri Senin (22/11).

Andi menyebut anaknya ketakutan karena diancam dengan senjata hingga anaknya buang air besar di celana.

"Saya baru dengar ini kabarnya. Makanya saya baru mau melapor polisi. Tapi petugas di Polsek Lamuru arahkan saya langsung ke Polres," bebernya.

Menurut Andi anaknya masih mengalami ketakutan. Ia pun berencana meminta pendampingan lembaga hukum di Makassar.

"Makanya saya mau minta bantuan di LBH Makassar untuk didampingi dalam kasus ini," ujarnya.

Polisi yang mengancam anak SMP di Kabupaten Bone tersebut, diduga berpangkat Brigadir Dua yang bertugas di Reserse Mobile (Resmob) Polsek Bontoala, Makassar.

Terpisah, Direktur LBH Makassar, Haidir mengatakan, pihaknya akan segera memfasilitasi dan mendampingi korban.

"Itu kaitannya dengan UU perlindungan anak. Kalau jauh ke Makassar, nanti saya sampaikan dengan jaringan LBH di Bone untuk melakukan pemeriksaan awal. Yang pasti kami akan dampingi korban," kata Haidir.

Sementara, Plt Kabid Humas Polda Sulsel, AKBP Usman saat dikonfirmasi mengaku pihaknya belum menerima laporan dari keluarga anak yang mengaku diancam oknum anggota Polri hingga buang air besar di celana.

"Belum ada laporan kami terima, tapi saya cek dulu ya," kata Usman seperti melansir cnnindonesia.com.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar