Soal Pasukan Siber Bela Ulama-Anies, MUI DKI Bantah Pakai Dana Hibah

Minggu, 21/11/2021 10:44 WIB
Ilustrasi Cyber Army (ilustrasi: tribune)

Ilustrasi Cyber Army (ilustrasi: tribune)

Jakarta, law-justice.co - Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta memastikan bahwa anggaran untuk merealisasikan cyber army alias pasukan siber untuk bela ulama dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dari dana hibah.

Hal ini disampaikan Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar untuk menanggapi pernyataan Wasekjen PKB Luqman Hakim yang menyebut rencana ini tidak lepas dari hibah Pemprov DKI Jakarta sebanyak Rp10,6 miliar.

"Kami membentuk pasukan siber karena saat ini marak informasi hoaks yang dapat memecah belah umat, terutama umat Islam dan ulama," ujar Munahar dalam sebuah pernyataan tertulis.

Menurutnya pasukan siber merupakan inisiatif MUI DKI Jakarta untuk melawan hoaks. Ia mengklaim, dana hibah tidak digunakan untuk pembentukan pasukan siber, tetapi untuk pembiayaan program kerja serta kegiatan operasional organisasi.

Dia berkata, orang yang menghubungkan pembentukan pasukan siber dan dana hibah tidak memahami tugas MUI.

Dalam Rapat Koordinasi Bidang Infokom se-DKI Jakarta di Hotel Bintang Wisata Mandiri, Senin (11/10), Munahar berharap Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) memiliki orang ahli atau cyber army untuk melawan pendengung alias buzzer yang meresahkan umat Islam dengan menghantam ulama dan mendiskreditkan umat Islam.

Dia mengingatkan tugas utama MUI adalah Amar Ma`ruf Nahi Mungkar yang kurang lebih berarti perintah untuk mengajak, menganjurkan hal baik dan mencegah hal buruk di masyarakat.

"MUI tidak usah takut untuk katakan yang Haq itu Haq. Saya punya prinsip kalau berkaitan dengan Al-Quran dan As-Sunnah tidak ada tawar menawar bagi saya," kata Munahar, mengutip dari laman resmi MUI DKI Jakarta.

Tak hanya itu, Munahar pun meminta pasukan siber membantu Anies Baswedan terkait pemberitaan. Jika buzzer mencari kesalahan Anies, nantinya Infokom akan `menandinginya` dengan keberhasilan Anies baik tingkat nasional maupun internasional. Pasalnya, Munahar menilai Anies adalah pahlawan.

"Beliau (Anies) ini termasuk 21 orang Pahlawan Dunia. Berita-berita, saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta," imbuhnya.

Anies memang masuk dalam daftar 21 Heroes 2021 atau pahlawan transportasi dunia versi organisasi Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI), Jerman. Penghargaan diberikan buat mereka yang dinilai mampu mengembangkan sistem transportasi perkotaan berkelanjutan di tengah tantangan pandemi Covid-19.

Akan tetapi hingga kini belum ada informasi terkait pembentukan pasukan siber. Munahar mengatakan ini memang masih rencana.

"Insyaallah masih dalam rencana dan kita sudah serahkan pada Bidang Infokom MUI DKI," kata dia.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar