Rencana meluncurkan sekitar 12.000 satelit ke orbit

Satelit Internet Milik SpaceX sudah 53 Satelit Diluncurkan Ancamankah

Minggu, 21/11/2021 00:25 WIB
 Satelit ruang angkasa dalam orbit. FOTO/iStockphoto

Satelit ruang angkasa dalam orbit. FOTO/iStockphoto

law-justice.co - Satelit internet milik SpaceX kepunyaan Elon Musk, Starlink, akan segera beroperasi di Indonesia. Pengamat telekomunikasi mengingatkan Indonesia jangan dijadikan pasar semata.

Dilansir dari Japan Today,  Starlink adalah sistem internet global berbasis satelit yang telah dibangun SpaceX selama bertahun-tahun untuk menghadirkan akses internet ke daerah-daerah yang kurang terlayani di dunia.

SpaceX memperluas konstelasi satelit orbit rendah Bumi pada Sabtu (13/11) dengan peluncuran berjumlah  53 satelit Starlink dari Florida. Diberitakan Sebuah roket Falcon 9 lepas landas dari Cape Canaveral Space Force Station pada pukul 07.19 pagi EST dan meluncurkan satelit sekitar 16 menit setelah peluncuran.

Akan meluncurkan sekitar 12.000 satelit ke orbit
Starlink adalah proyek konstelasi satelit garapan SpaceX. Rencananya, hingga akhir tahun depan mendatang SpaceX akan meluncurkan sekitar 12.000 satelit ke orbit, tepatnya ke wilayah bernama Low Earth Orbit (LEO) atau Orbit Bumi Rendah, wilayah angkasa yang berada di rentang 300 km hingga 2.000 km di atas Bumi. Satu tugas mulai yang diemban: menyediakan koneksi internet ke segala penjuru Bumi

Starlink saat ini disebut tengah mengurus dokumen persyaratan yang dibutuhkan untuk bisa beroperasi di atas langit Indonesia. Adapun, Starlink juga dalam proses penjajakan kerja sama dengan Telkom.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan bahwa pada dasarnya Starlink langsung masuk ke pasar Indonesia itu tidak mungkin terjadi, sebab harus mengantongi izin landing right terlebih dahulu.

 

SpaceX telah menerima lebih dari 500.000 preorder untuk layanan internet satelit Starlink.

SpaceX telah menerima lebih dari 500.000 preorder untuk layanan internet satelit Starlink.

"Starlink harus gandeng pemain lokal dan dengan Telkom merupakan salah satu pilihan yang pas," kata Heru, 

"Hanya tentu, posisi Telkom harus kuat bukan cuma sekedar mediator Starlink bisa memberikan layanan di Indonesia, tapi menjadi pengendali layanan dan bisnis Starlink di Indonesia," ucapnya menambahkan.

Terkait pembahasan kerja sama Starlink dan Telkom juga harus menjadi perhatian Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

"Kominfo harus memastikan bentuk kerjasamanya seperti apa. Sebab, nanti akan menggunakan ruang udara dan frekuensi Indonesia. Pokoknya jangan sampai kita hanya jadi pasar," tegasnya.

Kominfo Kaji Operasional Satelit Starlink Punya SpaceX di Indonesia . 
Menurut mantan Anggota BRTI ini, proyek konstelasi satelit tersebut punya keunggulan pada delay yang kecil sebagai satelit Low Earth Orbit alias orbit bumi rendah (LEO). Namun kekurangannya, jumlah yang meng-cover wilayah Indonesia harus dalam jumlah banyak.

"Telkom pasti masih meluncurkan satelit, tapi ini saya lihat bukan kebutuhan Telkom melainkan Starlink memang harus miliki partner lokal. Dan, kalau Telkom jadi pilihan tentu tidak salah. Makanya, kita paksa mereka kerja sama dengan pemain lokal agar kita tidak sekedar pasar, namun juga subyek bisnis," tuturnya.

Banyak kelebihan menggunakan Satelit Internet ini , diantaranya  tidak ada masalah comunity Issue yang selalu menjadi cosh paling besar pada operator telekomunikasi di dunia umumnya dan tidak perlu sewa lahan yang sering berubah rubah setiap saat , dikutip dari Pengamat Telekomunikasi  Bpk Aji Hermawan disampaika ke Law Justice melalui Video Call hari ini.  

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar