Moeldoko Datangi Aksi Kamisan, Rocky: Mau Cari Muka Akhirnya Diusir

Jum'at, 19/11/2021 18:00 WIB
Akademisi Rocky Gerung (Foto: Detik)

Akademisi Rocky Gerung (Foto: Detik)

Jakarta, law-justice.co - Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari terkait Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (purn) Moeldoko yang diusir saat mendatangi aksi Kamisan di Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Rocky, diusirnya Moeldoko oleh massa aksi Kamisan adalah bentuk ‘karma’ atas sikapnya selama ini sebagai seorang pejabat negara.

“Kita mau lihat ini sebagai satu Civil Disobedience yang menganggap bahwa udahlah pemerintah mau ngomong suka-suka aja tuh kita gak peduli lagi,” kata Rocky di YouTube-nya, seperti dilihat pada Jumat (19/11/2021).

Ia menilai bahwa massa aksi kamisan menganggap bahwa pemerintah tidak mampu untuk menghasilkan keadilan.

“Kareka mereka menganggap pemerintah tidak mampu untuk menghasilkan keadilan, jadi pak Moeldoko kena batunya itu,” ujarnya.

Kata Rocky, langkah Moeldoko mendatangi massa aksi Kamisan di Semarang itu hanya untuk cari muka. Bahkan, hanya sebatas pencitraan untuk menarik perhatian publik.

“Itu kayak cari muka atau memberi kesan peduli, buktinya gak ada kepedulian,” ucapnya.

Rocky menegaskan, jika Moeldoko tak bermaksud hanya cari muka seharusnya ia bertindak tidak hanya saat aksi Kamisan, melainkan saat terjadi demo atau unjuk rasa mengenai yang menyuarakan kasus pelanggaran HAM.

“Memang sekedar ingin pencitraan aja, kalau betul-betul ada konsep kenapa tunggu di Semarang, tanpa ada Kamisan pun setiap kasus pelanggaran HAM mestinya KSP bereaksi, ini nggak ada ini, jadi sebetulnya Pak Moeldoko mau cari kamera disitu, akhirnya diusir,” tutupnya.

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar