Ustadz Farid Okbah Bukan Teroris, Simak Alasannya

Kamis, 18/11/2021 22:20 WIB
Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Ustaz Farid Okbah. (Istimewa)

Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Ustaz Farid Okbah. (Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Penangkapan Ustadz Farid Okbah dan pengurus MUI Pusat Ahmad Zain An Najah oleh Densus 88 terkait jaringan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) menuai kontroversial.

Menanggapi hal itu, Pengamat Terorisme, Al Chaidar mengatakan bahwa Ustadz Farid Okbah bukan teroris. Kata dia, JI bukan lagi organisasi teroris.

“Ustadz Zain dan Farid Okbah bukan teroris. Jamaah Islamiyah (JI) sudah bukan lagi menjadi organisasi teroris,” kata Chaidar mengutip RMOL, Kamis (18/11/2021).

Chaidar mengungkapkan, Jamaah Islamiyah sudah empat kali mengalami transformasi. Transformasi itu juga membuat organisasi tersebut berbeda dengan JAD, MIT dan ISIS yang masih bergerak sebagai gerakan terorisme.

Ia pun lantas mengurai bahwa pada tahun 1992 hingga 1998, JI merupakan organisasi jihadis yang berusaha membebaskan dan membantu negara negara muslim yang dijajah seperti Afghanistan, Mindanao, Pattani, Palestina.

Arah orientasi gerakan organisasi itu kemudian berubah pada tahun 1999 hingga 2007. Organisasi cenderung melakukan aksi teror. Sejumlah pemboman terindikasi melibatkan JI, bahkan hingga WTC di USA.

Akan tetapi, pada 2008 hingga 2013 Jamaah Islamiyah berubah menjadi organisasi dakwah dan meninggalkan operasi-operasi teroris di berbagai wilayah.

Sedangkan sejak 2013 hingga saat ini, JI menjadi organisasi humanitarian dengan mendirikan Syam Organizer, HASI (Hilal Ahmar Society Indonesia), One Care, ABA, dan sebagainya.

“Sudah sejak 2007 akhir mereka memutuskan untuk tidak lagi bergerak dalam operasi terorisme. Densus 88 masih mempercayai perspektif lama tentang JI,” ungkap Chaidar.
Kendati demikian, pengamat terorisme ini menyebut aliran dana dari Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA) ke Ustaz Farid Okbah mungkin saja benar adanya.

“Tapi kalau untuk membeli bom dan senjata, itu pasti ngarang. JI konsisten kok dengan janji mereka sejak 2007. Saya lihat tak ada pengingkaran terhadap janji itu,” ujarnya.

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar