Pilu Barcelona Ditinggal Messi: Utang Menumpuk hingga Pemecatan

Selasa, 16/11/2021 15:15 WIB
Lionel Messi. (Instagram)

Lionel Messi. (Instagram)

law-justice.co - Lionel Messi sudah menggenapi 100 hari pergi meninggalkan Barcelona. Kehebatan pemain Timnas Argentina tersebut memang perlu diakui.

Hal itu terbukti semenjak Messi pindah, Barcelona mengalami sejumlah permasalahan, mulai dari utang menumpuk melebihi 1 miliar euro, pemecatan pelatih, kalah di El Clasico, dan hanya memenangi 6 dari 16 pertandingan.

Mengutip Bola.net, sekarang Barca menatap era baru bersama Xavi. Namun, jelas terlihat kesulitan Barca sejak awal musim. Kepergian Messi memaksa tim untuk bermain lebih kolektif.

Menariknya, sejak kepergian Messi, Barca bisa tampak berjalan di tempat, bahkan bisa dibilang mundur perlahan.

Mengutip The Sun, ada beberapa poin penting yang menandai 100 hari Barcelona sejak ditinggal Messi. Apa saja sih? Scroll ke bawah yuk, Bolaneters!

1. Gantikan Griezmann dengan De Jong

Bukan hanya kepergian Messi yang mengejutkan. Barca memutuskan untuk mengembalikan Griezmann ke Atletico Madrid musim panas lalu.

Pengembalian Griezmann sudah mengejutkan, lalu Barca membuat kejutan lain dengan merekrut Luuk de Jong. Kualitas De Jong dianggap tidak cukup untuk level Barca.

2. Salary cap terpangkas

Salary cap dihitung oleh La Liga berdasarkan keuntungan dan kerugian klub. Dari tahun ke tahun, salary cap Barca terus menurun karena skuad yang kian ramping.

Musim 2019/20, salary cap Barca mencapai 591 juta pounds. Musim 2020/21, salary cap Barca turun jadi 330 juta pounds. Musim ini, dalary cap Barca turun lagi jadi 245 juta pounds.

3. Tumpukan utang lebih dari 1 miliar euro

Joan Laporta kembali ke Barca dengan tantangan besar. Dia harus mengembalikan klub ke jalan yang lurus setelah kegagalan Josep Maria Bartomeu.

Utang Barca melebihi 1 juta euro, jumlah yang sangat besar bahkan untuk tim selevel Barca. Untuk itu, Laporta harus meminta para pemain memotong gaji.

4. Ronald Koeman dipecat

Awal musim 2021/22 berjalan buruk bagi Barca. Performa di La Liga tidak maksimal, Barca merosot sampai peringkat ke-9, dan Ronald Koeman harus dipecat.

Pemecatan Koeman sebenarnya sudah diduga sejak musim lalu, tapi akhirnya keputusan itu diambil sekarang. Barca kehilangan identitas di bawah Koeman.

5. Gangguan jantung Sergio Aguero

Sergio Aguero bergabung dalam kondisi cedera, pulih, lalu bermain beberapa pertandingan. Sayangnya, Aguero harus menepi lagi untuk waktu yang belum ditentukan.

Beberapa pekan lalu, Aguero mengalami masalah jantung dalam duel kontra Alaves. Dia ditarik keluar lapangan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

6. Enam kemenangan dari 16 pertandingan terakhir

Setelah 12 pertandingan di La Liga, Barca hanya mengoleksi 17 poin dengan catatan 4 kemenangan, 5 hasil imbang, dan 3 kekalahan.

Jika ditarik ke semua kompetisi, Barca hanya bisa mengamankan 6 kemenangan dalam 16 pertandingan terakhir.

7. Kalah di El Clasico

Seharusnya Koeman bisa mengamankan posisinya pada bulan Oktober lalu. Saat itu Barca punya kesempatan bangkit dengan melawan Real Madrid.

Sayangnya, Barca tidak berkutik. Madrid menang dengan skor 2-1 lewat gol David Alaba dan Lucas Vazquez.

8. Tertinggal di klasemen

Kesulitan sejak awal musim membuat Barca terseok-seok di La Liga. Saat ini Blaugrana tertahan di peringkat ke-9 sementara.

Barca baru mengoleksi 17 poin dari 12 pertandingan. Madrid unggul jauh dengan 27 poin dari 12 pertandingan. Dengan selisih 10 poin, diduga Barca sudah terlempar dari persaingan meraih gelar.

9. Dihajar di Liga Champions

Barca memenangi dua laga terakhir di Liga Champions, yakni kemenangan kandang dan tandang atas Dynamo Kiev.

Namun, Barca memulai Liga Champions musim ini dengan sangat baik. Mereka menelan tiga kekalahan beruntun di fase grup.

Kepergian Messi berdampak langsung terhadap euforia fans Barca. La Liga sudah mengizinkan penonton ke stadion, tapi Camp Nou tidak terlalu ramai.

Duel imbang Barca kontra Alaves menorehkan rekor minor. Saat itu hanya ada 37.278 penonton, angka terburuk di Camp Nou dalam 20 tahun terakhir.

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar