Pencari Suaka Asal Afghanistan Ingin Diterima Negara Tak Berkonflik

Senin, 15/11/2021 19:55 WIB
Pencari suaka asal Afghanistan menggelar aksi di depan Kantor UNHCR, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (15/11). Dalam aksinya ratusan pencari suaka asal Afghanistan tersebut menuntut segera dipindahkan ke negara ketiga yang terbebas dari konflik perang setelah lebih 10 tahun mengungsi di Indonesia. Robinsar Nainggolan

Pencari suaka asal Afghanistan menggelar aksi di depan Kantor UNHCR, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (15/11). Dalam aksinya ratusan pencari suaka asal Afghanistan tersebut menuntut segera dipindahkan ke negara ketiga yang terbebas dari konflik perang setelah lebih 10 tahun mengungsi di Indonesia. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Pencari suaka asal Afganistan kembali berunjuk rasa di depan kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (15/11/2021). Mereka menuntut untuk diberangkatkan ke negara ketiga yang terbebas dari konflik perang.

Dikutip dari Suara, Senin (15/11/2021), ratusan pencari suaka tersebut terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak. Para wanita serta anak-anak memilih untuk duduk dan pria berdiri sambil mendengarkan orasi.

Mayoritas para wanita muda dan ibu-ibu memegang ppster dengan tulisan tuntutan.

Salah satu dari ratusan pencari suaka, Rakhima mengatakan mereka sudah 10 tahun hingga lebih tinggal di Indonesia. Selama itu mereka juga kerap meminta UNHCR untuk memberikan bantuan.

Kata Rakhima, pihaknya sudah membicarakan tuntutannya kepada UNHCR namun tidak pernah ada solusi.

"Tapi sampai sekarang jawaban dari mereka. Kita tidak bisa hubungi. Kita tidak bisa hubungi UNHCR. Kita benar-benar capek," kata Rakhima.

Karena berkomunikasi dengan UNHCR tidak memberikan solusi, maka mereka memutuskan untuk kembali berunjuk rasa. Rakhima mengungkapkan kalau para pencari suaka asal Afganistan sudah lelah tinggal di Indonesia.

"Biar kita minta keadilan masyarakat indonesia. Kita juga manusia. Benar-benar kita cape di sini kita tidak bisa tahan di sini. Ini semua ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak di sini benar-benar semua sakit jiwa," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Rakhima juga mengutarakan kalau pihaknya menuntut untuk dipindahkan ke negara pihak ketiga.


Kita tidak nunggu negara yang pilihan kita, kita tidak ada pilihan sama sekali, kita ikut. Kita cuman minta tolong proses dan kita minta tolong kewarganegaraan, cuman gitu saja."

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar