Jakarta Masuk 50 Kota Dunia Terbaik Urus Covid-19, Ini Respon Anies

Jum'at, 12/11/2021 11:47 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto: Instagram @aniesbaswedan).

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto: Instagram @aniesbaswedan).

Jakarta, law-justice.co - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan bahwa capaian vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota yang telah menyentuh 11 juta orang untuk dosis pertama dan setengahnya untuk dosis kedua merupakan salah satu faktor yang buat Jakarta masuk dalam 50 kota di dunia dengan pengendalian Covid-19 terbaik.

"Data dari 9 November 2021 menunjukkan hampir 11 juta orang di Jakarta sudah menerima vaksin dosis pertama dan lebih dari setengah angka tersebut sudah menerima dosis kedua," kata Anies dalam opening ceremony Jakarta Investment Forum 2021, Kamis (11/11).

"Sebagai hasilnya, Jakarta masuk ke dalam jajaran top 50 kota dengan respons pengendalian covid-19 terbaik," ujarnya.

Anies juga menyampaikan beberapa waktu belakangan, status PPKM di Jakarta telah turun ke level 1 yang menandakan progres pihaknya dalam menangani Covid-19 di Jakarta.

"Regulasi PPKM di Jakarta sudah direlaksasi menjadi PPKM level 1 dari PPKM level 2 yang merupakan indikasi yang bagus terhadap progres kami menangani covid-19," katanya.

Jakarta diketahui masuk dalam 50 kota di dunia dengan penanganan Covid-19 terbaik dan tercatat lebih unggul dari beberapa kota besar dunia seperti Moskow, Paris, Shanghai, maupun Los Angeles dalam beberapa kategori.

Hal itu sebagaimana disebutkan dalam laporan berjudul COVID-19 City Safety Rankings Q2/2021: Benchmarking of Municipal Pandemic Response - Vaccines, Economy, Prevention, Governance, Safety yang diterbitkan Deep Knowledge Analytic (DKA).

DKA mengungkapkan penelitian ini fokus pada penanganan pandemi Covid-19 tingkat kota di dunia. Dalam laporan ini, secara keseluruhan mereka menggunakan lebih dari 8.000 data, menerapkan kerangka kerja analisis terhadap 114 indikator, dan diklasifikasikan ke dalam 5 kategori.

Adapun kategori-kategori itu adalah ketahanan ekonomi, efisiensi pemerintah, manajemen kesehatan, efisiensi karantina, dan tingkat vaksinasi. Kategori tersebut lantas diterapkan ke 72 kota dan kotamadya dari seluruh dunia. Hanya 50 kota dengan skor tertinggi yang disebut dalam laporan ini.

 

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar