Polri Klaim Peledak di Rumah Ortu Veronica Bukan Tindak Terorisme

Rabu, 10/11/2021 19:25 WIB
Gedung Mabes Polri. (Foto: MI).

Gedung Mabes Polri. (Foto: MI).

Jakarta, law-justice.co - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartanto mengatakan aksi teror yang dilakukan di rumah kediaman orang tua aktivis Veronica Koman di wilayah Jakarta Barat tak terkait dengan aksi terorisme.

Pernyataan itu disampaikan berdasar pada temuan yang diperoleh aparat di lokasi kejadian. "Dari apa yang didapat tidak menjurus ke sana (terorisme) karena bahan peledaknya informasi pun itu hanya petasan saja yang diledakkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Rusdi kepada wartawan, Rabu (10/11/2021).

Sementara itu, untuk motif aksi teror itu, kata Rusdi, masih perlu pendalaman lebih lanjut. Apalagi, pelaku juga masih belum berhasil ditangkap.

"Kalau ingin mengetahui motif itu semua, artinya harus diketahui dulu siapa pelakunya. Setelah pelakunya diketahui baru kita dapat mengetahui motifnya, Polri tidak berandai-andai terhadap motif daripada suatu tindakan," tuturnya.

Lebih lanjut, Rusdi menyampaikan proses penyelidikan masih terus berlanjut dan akan diusut hingga tuntas.

"Jadi segala sesuatu yang telah melanggar hak warga negara tentu akan ditangani Polri, termasuk juga yang terjadi kemarin di Jakbar, Polda metro sedang menyelidiki kasus itu," ucap Rusdi.

Sebagai informasi, pada Minggu (7/11/2021) lalu sebuah benda meledak di rumah orang tua Veronica yang berada di wilayah Jakarta Barat, sekitar pukul 10.45 WIB. Diduga ledakan ini merupakan teror dari orang tak dikenal.

Terkait kasus ini, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono menyampaikan bahwa pelaku berjumlah dua orang dan menggunakan sepeda motor.

"Kalau dari pengamatan CCTV kita lihat memang dua orang menggunakan sepeda motor," kata Joko kepada wartawan, Senin (8/11/2021).

Sebuah foto yang memperlihatkan dua orang diduga pelaku teror itupun beredar. Dalam foto itu, salah satu terduga pelaku nampak menggunakan jaket ojek online. Sedangkan terduga pelaku lainnya tampak mengenakan jaket hitam.

Foto itupun dibenarkan oleh pengacara Veronica, Michael Himan. "Benar. Kalau soal itu saya bisa sebutkan memang benar kedua orang itu yang melakukan pelemparan diduga bom," ujarnya.

Sementara itu, Public Relation Grab Indonesia, Dewi Nuraini menyampaikan pihaknya telah melakukan penelusuran terkait terduga pelaku yang menggunakan jaket ojol itu. Sebab, jaket itu mirip dengan atribut dari Grab.

"Grab Indonesia juga sudah melakukan penelusuran nomor polisi kendaraan beroda dua yang sempat tertangkap di CCTV dan nomor tersebut tidak terdaftar dalam database mitra pengemudi kami," tutur Dewi.

Kendati demikian, Dewi menyampaikan pihaknya tetap berkoordinasi dengan polisi dan mendukung penuh proses investigasi yang dilakukan.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar