Didesak Buru KKB & Tak Sibuk Sita Kotak Amal, Begini Respon Densus 88

Minggu, 07/11/2021 06:24 WIB
Tampilan pasukan anti-teror asal Indonesia, Densus 88 (tempo)

Tampilan pasukan anti-teror asal Indonesia, Densus 88 (tempo)

Jakarta, law-justice.co - Kabag Bantuan Operasi Densus 88, Kombes Aswin Siregar merespons pernyataan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI), Anwar Abbas terkait kinerja lembaganya.

Sebagai informasi, Anwar Abbas yang juga merupakan Pengamat Sosial-Ekonomi dan Keagamaan itu meminta Densus 88 tak sibuk mengambil kotak amal dan lebih berfokus memburu teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Aswin menyampaikan Densus memiliki peran dan tanggung jawab dalam memberantas terorisme.

"Peran dan tanggung jawab Polri cq Densus 88 AT dalam penanggulangan terorisme adalah amanat UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme," ujar Aswin seperti melansir detik.com, Sabtu (6/11/2021).

Aswin menjelaskan Densus masih mendalami penyematan kata `teroris` pada KKB, meski pemerintah sudah menetapkan KKB sebagai teroris. Pasalnya, KKB berawal dari gerakan separatis.

"Definisi teroris untuk KKB yang berawal dari separatis masih perlu didalami apakah sesuai amanat UU Nomor 5 tersebut," katanya.

Maka dari itu, kata Aswin, Densus 88 belum dilibatkan dalam perburuan KKB di Papua. Menurutnya, Densus masih menunggu arahan dari pimpinan Polri.

"Oleh karena itu, pelibatan Densus di Papua untuk memberantas KKB akan mengikuti kebijakan pemerintah, dalam hal ini pimpinan Polri," imbuh Aswin.

Sebelumnya, Anwar Abbas menyoroti aksi Densus 88 yang menyita ratusan kotak amal di Lampung, yang diduga untuk mendanai aksi terorisme. Anwar Abbas meminta Densus 88 juga ikut andil memberantas teroris KKB di Papua.

"Masalah radikalisme dan terorisme memang menjadi ancaman bagi masa depan bangsa dan negeri ini. Tetapi yang menjadi pertanyaan, kenapa Densus 88 ini hanya sibuk mencari kelompok-kelompok radikal saja? Sementara mereka (Densus 88) tidak terdengar beritanya terjun di Papua bagi mencari dan menangkap para pelaku yang memang sudah jelas-jelas bersenjata, bahkan sudah banyak membunuh para tentara dan warga masyarakat kita yang ada di sana," kata Anwar dalam keterangannya, Sabtu (6/11).

Anwar Abbas menegaskan potensi Papua lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap terbuka. Apalagi jika masalah KKB di Papua tidak tertangani dengan baik.

"Padahal kita semua tahu, kalau masalah ini tidak diseriusi dan tidak tertangani dengan baik oleh pemerintah pusat, maka tidak mustahil Papua bisa lepas dari NKRI yang sama-sama kita cintai ini," sebutnya.

Karena itu, Anwar Abbas berharap Densus 88 ikut andil dalam memberantas teroris KKB di Papua. Anwar Abbas diketahui juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Untuk itu, kita sangat mengharapkan agar Densus 88 lebih fokus ke masalah Papua, dan jangan terlalu sibuk mengambil kotak-kotak amal yang ada," ucapnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar