Eks Jubir Gus Dur: Kok Bisa Pejabat Super Kaya Gorok Leher Rakyat?
Adhie Massardi. (foto: Tribunnews.com/Lendy Ramadhan)
Jakarta, law-justice.co - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie M. Massardi mengaku sangat heran dengan munculnya dugaan perusahaan yang terafiliasi pejabat sekelas menteri terlibat dalam bisnis tes PCR di tanah air.
Mantan Juru Bicara Presiden RI ke-4 Gus Dur itu mengaku tidak bisa berkomentar tentang kasus ini dalam beberapa hari terakhir.
“Sejak isu PCR merebak beberapa hari lalu, saya tidak pernah komen karena hingga hari ini nggak bisa pahami maksud mereka,” ujarnya lewat akun twitter pribadinya.
Pertanyaan mendasar yang hendak disampaikan Adhie Massardi adalah, apa alasan yang mendorong pejabat yang sudah super kaya itu berbisnis PCR.
Padahal PCR merupakan alat untuk bisa tracing secara akurat sehingga masyarakat bisa keluar dari krisis akibat pandemi. Karena harga PCR dipatok mahal, bahkan lebih dari 5 kali lipat harga yang sekarang ditentukan pemerintah, pandemi menjadi lama tertangani.
“Kok tega gorok leher rakyat yang ekonominya sudah sekarat gegara berbulan-bulan digencet virus komunis China Covid-19. Iblis saja nggak mungkin tega,” tutupnya.
IBLISâ–Şsejak isu PCR merebak bbrp hari lalu, sy tidak pernah komen coz hingga today gak bisa pahami apa yg dorong pejabat yg sdh super kaya itu tega gorok leher rakyat yg ekonominya sdh sekarat gegara ber-bulan2 digencet virus komunis China covid-19.
— ADHIE M MASSARDI (@AdhieMassardi) November 4, 2021
Iblis saja gak mungkin tega. https://t.co/D98C5QjHjU
Komentar