Jadi Partai Berkuasa, PDIP Tak Deklarasi Capres 2024 Lebih Cepat?

Kamis, 04/11/2021 22:00 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Ganjar Pranowo (Tangkapan Layar IG @presidenmegawati)

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Ganjar Pranowo (Tangkapan Layar IG @presidenmegawati)

Jakarta, law-justice.co - Sebagai partai berkuasa, PDIP disebut memiliki `golden ticket` untuk mengumumkan lebih cepat calon presiden yang akan menggantikan Jokowi pada 2024.


Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consukting, Pangi Syarwi Chaniago, mempertanyakan sikap PDI Perjuangan yang hingga kini tidak kunjung mendeklarasikan siapa tokoh yang mereka usung menjadi calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024.

Padahal PDIP memiliki `golden ticket` untuk mengusung capres tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Karena itu menurut Pangi, seharusnya keuntungan itu dapat digunakan PDIP untuk memperkenalkan capres mereka sedini mungkin.

"Saya sangat prihatin juga dengan PDIP yang sebetulnya dia punya golden ticket ya. Harusnya kan sudah bisa mendeklarasikan capres-cawapresnya jauh-jauh hari karena bisa satu satunya partai yang istimewa. Kenapa istimewa? Mereka bisa mengajukan calon presidennya sendiri tanpa berkoalisi dengan partai papan tengah atau partai papan atas," tutur Pangi dalam diskusi daring, Kamis (4/11/2021).

Ia lantas mempertanyakan mengapa kemudian hal tersebut tidak dilakukan PDIP. Padahal jika sekedar mendeklarasi capres hal itu bisa dilakukan sejak saat ini lantaran tidak terikat peraturan. Terkecuali jika nantinya sudah didaftarkan secara resmi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).


"Kalau hanya deklarasi itu jauh-jauh hari sudah diperkenalkan oleh PDIP siapa capres-cawaprenya itu kan jauh lebih baik. Itu adalah pendidikan politik yang menurut saya agak berkelas," ujar Pangi.

Namun Pangi memahami deklarasi tidak dilakukan sejak saat ini. Mengingat kebiasaan dari PDIP yang memang selalu menggunakan penghujung jelang pelaksaan Pilpres sebagai momentum mengumumkan siapa tokoh yang mereka usung.

"PDIP injury time last minute dan enggak mau digergaji angin. Sehingga gerakan politik dia sulit dibaca siapa capresnya, siapa cawapresnya. Selama ini selalu bermain di ujung," kata Pangi.

Sementara itu, sempat dikatakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP, Bambang Wuryanto, menekan bahwa kekinian PDIP menjadi satu-satunya partai yang memegang `golden ticket` untuk mengusung capres-cawapres di Pilpres 2024.


Sehingga terkait dengan penjajakan koalisi kewenangan ada di tangan ketua umum partai, yakni Megawati Soekarnoputri.

"Soal capres cawapres kewenangan ibu ketua umum. Bahwa koalisi apa enggak kewenangan ibu ketua umum," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/11/2021).

Ia menekan, PDIP kini merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung langsung capres-cawapres di Pilpres mendagang tanpa koalisi. Hal tersebut mengacu terhadap hasil kemenangan PDIP di Pemilu 2019.

"Yang pasti hari ini PDIP satu-satunya partai yang memegang golden tiket mencalonkan sendiri," ungkapnya.

Kendati begitu, Bambang menyadari untuk meraih kemenangan di Pilpres harus mendapatkan perolehan suara total 50 persen plus 1. Sehingga ke depan masih bisa terjadi kemungkinan untuk penjajakan koalisi dengan partai politik lain.

"Apakah sendiri apakah nanti berkoalisi itu harap dikau pahami untuk menang harus 50 persen plus satu kan begitu," tandasnya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar