Senang Jokowi Ketua KTT G20, Fadli Zon: Tak Perlu Menjilat Berlebihan
Fadli Zon (Fajar.co.id)
Jakarta, law-justice.co - Staf Khusus (Stafsus) Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo ramai dikritik usai mengunggah video lama Sri Mulyani saat mewawancari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu hadir di KTT G20 di Osaka, Jepang, Juni 2019 lalu.
Melalui unggahannya di Twitter, Prastowo menyebut video itu laporan langsung dari Roma.
"Semangat pagi. Reporter spesial Menteri Keuangan Sri Mulyani mewawancarai Presiden @jokowi yang menjadi tokoh sentral KTT G20 karena Indonesia memegang keketuaan G20, menggantikan Italy. Laporan langsung dari Roma!," kata Prastowo, seperti dilihat, Selasa (2/11/2021).
Merespon hal itu, Anggota DPR RI Fadli Zon mengkritik terkait unggahan itu. Ia tak persoalkan bila ada yang senang Jokowi jadi Ketua KTT G20. Namun dia mengingatkan agar tak perlu menjilat berlebihan.
Fadli menyarankan agar Prastowo jujur mengatakan bahwa video itu salah dan video lama. Hal itu, kata dia, bisa membuat pemerintah kurang dipercaya dan kurang berwibawa.
"Seharusnya jujur saja, salah video, salah caption, salah moment,n salah waktu. Hal2 spt ini yg membuat pemerintah jd kurang dipercaya n kurang berwibawa. Video lama dibilang laporan langsung dari Roma," kata Fadli, seperti dilihat pada Selasa (1/11/2021).
Fadli pun mengingatkan agar publik tak melakukan glorifikasi atau `menjilat` secara berlebihan terhadap Presiden Jokowi.
"Kita senang dapat giliran sbg Ketua G20, tapi tak perlu menjilat berlebihan," tulisnya.
Komentar