PP HIKMAHBUDHI Sebut Ada Tiga Tipe Mahasiswa Saat Ini

Sabtu, 30/10/2021 19:30 WIB
PP Hikmabudhi Menggelar Rakornas di Lombok, Sabtu (30/10/2021) (Foto: Istimewa)

PP Hikmabudhi Menggelar Rakornas di Lombok, Sabtu (30/10/2021) (Foto: Istimewa)

law-justice.co - Presidium Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (PP HIKMAHBUDHI) menggelar Rapat Kerja Nasional Ke-XII di Gedung Graha Bhakti Praja, Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu 30 Oktober 2021.

Rakernas mengusung tema `Optimalisasi Program Kerja PP HIKMAHBUDHI dalam Upaya Mendukung Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh`.

Kegiatan diikuti perwakilan kader seluruh Indonesia, baik hadir secara luring maupun daring. Hadir dalam pembukaan Rakernas, Menpora RI Zainuddin Amali, Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal dan Sekretaris Ditjen Bimas Buddha Kemenag RI Nyoman Suriadarma.

"Kita baru saja memperingati Hari Sumpah Pemuda, dimana pada tahun 1928, pemuda di seluruh Indonesia, Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes dan lainnya, bersatu untuk menyatukan Indonesia. Berbangsa Satu, Berbahasa Satu dan Tanah Air yang sama yaitu Tanah Air Indonesia," terang Wiryawan dalam sambutan pembukaan Rakernas.

Ia mengungkapkan, ada tiga jenis kategori mahasiswa saat ini yaitu mahasiswa inisiasi, mahasiswa partisipasi dan mahasiswa mobilisasi.

Mahasiswa inisiasi aktif berperan di masyarakat dengan mengajak mereka untuk melakukan hal-hal positif ditengah - tengah masyarakat. Kemudian mahasiswa partisipasi dikatakan tidak begitu dalam kiprahnya ditengah masyarakat karena lebih ikut yang lain.

"Ketiga, mahasiswa mobilisasi. Jadi ini mahasiswa yang sering dimobilisasi. Misalnya diajak mengkritik siapa, tanpa tahu dasar yang jelas, ikut bersuara. Inilah mahasiswa mobilisasi," jelasnya.

Sebagai putra daerah NTB, yaitu Lombok, Wiryawan mengaku bersyukur saat ini NTB dipimpin Gubernur yang sangat terbuka dari kritik masyarakat terhadap pembangunan. Terlebih, dari catatannya saat ini di NTB banyak kelompok mahasiswa dan juga LSM yang turut berperan dalam membangun dan memajukan daerah.

Dari ketiga kategori tersebut, Wiryawan menegaskan bahwa PP HIKMAHBUDHI, siap berada di garda terdepan dan bersinergi dalam membangun NTB dan Indonesia umumnya.

Komitmen yang sejak keterpilihannya senantiasa disampaikan kepada kader-kader se-Indonesia, yaitu bagaimana membangun jejaring untuk meneguhkan kiprah organisasi di tengah masyarakat.

Apresiasi juga disampaikan Wiryawan kepada Kapolda NTB Irjen M Iqbal. Sebab Irjen M Iqbal kiprahnya dalam melindungi dan mengayomi masyarakat dirasakan masyarakat. Salah satu catatannya adalah bagaimana Kapolda turun langsung mensukseskan program vaksinasi di berbagai daerah di NTB.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengatakan sangat sepakat dan kagum dengan syair yang menjadi hymne Presidium Pusat HIKMAHBUDHI yakni `Bangun dan Sadar Senantiasa` yang dinyanyikan diawal Rakernas. Kata dia, kata bangun dan sadar senantiasa memiliki makna yang sangat dalam.

"Pemuda Buddhis ini kalem-kalem, tenang-tenang, tetapi idenya banyak. Kebetulan tempatnya di Lombok, mudah-mudahan rakernasnya tidak hanya didalam ruangan, rapat kerja bisa diluar ruangan, di Gili Trawangan, bisa dibawah naungan bulan purnama dan sebagainya. Ada banyak tempat eksotis di Nusa Tenggara Barat ini," kata dia.

Kembali ke kalimat bangun dan sadar senantiasa, Gubernur Zulkiflimansyah menyatakan kalimat singkat dan sederhana ini bisa menjadi kunci dalam menyelesaikan berbagai persoalan di negeri ini. Sebab kalimat ini menegaskan bahwa hanya orang yang telah bangun dan sadarlah yang mampu secara jernih mencermati serta melakukan internalisasi segala macam ide dan perasaan.

Sementara itu, Menpora RI Zainudin Amali yang hadir secara virtual menyebut HIKMAHBUDHI memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Pemerintah sangat berharap terhadap peran aktif dari kader HIKMAHBUDHI yang tersebar di seluruh Tanah Air. Gagasan atau pemikiran sangat dibutuhkan untuk sebagai rekomendasi atau pengambilan kebijakan kedepannya. 

“Dengan peran aktif oleh teman-teman yang berhimpun di dalam HIKMAHBUDHI itu berarti penting untuk berbagai hal yang jadi kontribusi pembangunan bangsa ini,” terang Menpora Amali. 

Lebih lanjut, Menpora Amali juga berharap Hikmahbudhi juga ikut berperan dalam mengatasi pandemi Covid-19. Sebab, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam upaya penanganan wabah tersebut. Butuh kerja sama dari semua stakeholder, termasuk masyarakat. 

“Apalagi sekarang kita sedang dalam suasana pandemi Covid-19. Tentu kita tidak sendirian, tetapi negara-negara lain juga mengalami hal yang sama. Tapi kita bisa mengatasi karena kita masih mengerjakan bersama, kita bergotong royong,” kata Menpora Amali. 

"Saya harap, Rakernas ini selain membahas masalah internal organisasi, juga harapan saya ada kontribusi pemikiran terhadap berbagai masalah yang dihadapi bangsa, khususnya pandemi yang sedang kita hadapi. Sekecil apapun itu pasti berarti untuk mengatasi masalah," pungkasnya.

(Givary Apriman Z\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar