Singgung Islam Garis Keras, Mega Suruh Semua DPD Buat Patung Soekarno

Jum'at, 29/10/2021 05:06 WIB
Megawati Soekarnoputri. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Megawati Soekarnoputri. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Jakarta, law-justice.co - Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyebut Islam garis keras tidak membolehkan membangun patung karena takut disembah.

Meski begitu, dia berharap patung Bung Karno bisa dibangun di setiap daerah.

Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan pidato di Peringatan Hari Sumpah Pemuda serta rangkaian acara peresmian Prasasti Taman UMKM Bung Karno, dan Penandatanganan 16 Kantor Partai yang diikuti oleh kader PDIP melalui virtual, Kamis sore (28/10).

Megawati mengaku mengikuti ideologi dan pemikiran-pemikiran ayahnya, Presiden Soekarno yang sejak dulu dipanggil Bung Karno.

Megawati yakin, apa yang telah dibuat oleh seorang pemimpin seperti Bung Karno belum tentu bisa dibuat lagi oleh pemimpin lainnya. Sehingga, tidak bisa dihapuskan oleh sejarah bangsa.

"Jadi, kalau memungkinkan, maka tentunya tidak perlu terburu-buru, karena kita sifatnya gotong royong. Bikin lah di setiap daerah yang namanya patung beliau. Mau tidak mau, suka tidak suka, beliau adalah proklamator kita, bapak bangsa dan diberi gelar pahlawan nasional," kata Megawati dihadapan kadernya.

Megawati menyadari bahwa patung sifatnya hanya simbolis. Akan tetapi, patung pahlawan merupakan sebuah presentasi seperti apa sosok pahlawan.

"Ada yang mengatakan, itu kan kalau dari Islam garis keras, mengatakan tidak boleh, takut itu didewakan atau disembah. Tidak ada niat seperti itu. Hanya sebuah pengenalan dan dari sosok pahlawan-pahlawan," kata Megawati.

Bahkan, Megawati berharap bahwa seluruh pahlawan bangsa dibuatkan fisik patung agar generasi muda mengetahui sosok para pahlawannya.

"Ini karena kebetulan saya bercerita soal Bung Karno pahlawan, karena kita juga mengikuti memperingati Hari Sumpah Pemuda," tuturnya.

Megawati juga mengajak para kadernya untuk terus memelihara taman makam pahlawan. Karena menurutnya, tidak semua negara mempunyai taman makam pahlawan.

"Karena belum tentu loh sebuah negara itu punya taman makam pahlawan loh. Karena tidak ada perjuangannya melawan penjajah (negara lain). Kalau kita sudah sangat yakin dan meyakini perjuangan kita bukan lah hanya dari omongan saja," pungkas Megawati.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar