PKB Sebut Kemungkinan Pilpres 2024 Cuma Diikuti Satu Paslon Capres

Rabu, 27/10/2021 18:40 WIB
Anggota Komisi III Fraksi PKB Jazilul Fawaid (Beritasatu)

Anggota Komisi III Fraksi PKB Jazilul Fawaid (Beritasatu)

Jakarta, law-justice.co - Pandemi Covid-19 secara otomatis merubah sistem politik Indonesia, hal ini memaksa partai-partai berkoalisi mengusung satu pasangan calon (Paslon) untuk Pemilu 2024 mendatang.


Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid dalam diskusi daring yang membahas kontestasi politik lima tahunan tersebut.

"Tak menutup kemungkinan bahwa Pilpres 2024, itu juga hanya akan diikuti satu pasangan calon tidak menutup kemungkinan," ujar Jazilul, dikutip dari Suara, Rabu (27/10/2021).

Menurut Jazilul, kehadiran satu paslon, capres-cawapres dimungkinkan karena terimbas Pandemi Covid-19 yang sudah dua tahun terakhir terjadi di tanah air.

"Karena dampak dari pandemi ini dan memaksa partai-partai dapat bersatu menemukan calon siapa yang paling baik untuk mengatasi keadaan, tetapi meskipun ini mungkin terjadi jauh dari kemungkinan yang ada," tutur Jazilul.

Sebelumnya, PKB mengupayakan terbentuknya tiga poros koalisi menyongsong Pilpres 2024.

Upaya membentuk tiga poros itu tidak terlepas untuk menghadirkan pasangan capres dan cawapres lebih dari dua.


Jazilul menilai, pembentukan tiga poros menjadi penting, salah satunya mencegah terjadinya polarisasi dan politik identitas, seperti pada Pilpres 2019.

Diketahui Pilpres 2019, pun begitu periode sebelumnya hanya menghadirkan dua pasangan capres, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.


"Oleh karena itu posisi kami atau saya selaku pengurus PKB kami akan menyiapkan Pilpres ini supaya tidak terjadi politik identitas dengan melakukan upaya-upaya dengan terbentuknya poros lebih banyak minimal tiga poros," kata Jazilul.


Jazilul juga menyampaikan soal upaya PKB yang mencoba mimpin pembentukan salah satu dari tiga poros.

"Dan PKB berupaya untuk meminpin satu poros," ujarnya.

Jazilul berharap kehadiran tiga pasangan calon dapat terwujud pada 2024. Jika dilihat dari ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen, PKB optimis tiga pasangan calon bisa dihadirkan.

"Kalau besok terjadi dua pasangan calon saya yakin politik identitas akan terjadi. Karena nanti akan ada pembelahan antara calon presiden yang menggunakan isu agama, isu etnis maupun isu menjatuhkan salah satu karena terjadinya dua kubu," katanya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar