Dirut Garuda Dilapor Terkait Liburan Pakai Fasilitas Kantor

Rabu, 27/10/2021 13:22 WIB
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra. (republika).

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra. (republika).

Jakarta, law-justice.co - Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) melaporkan Direktur Utama PT Garuda indonesia, Irfan Setiaputra ke Menteri BUMN Erick Thohir lantaran diduga menggunakan fasilitas kantor saat berlibur.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Sekarga Dwi Yulianta meminta Kementerian BUMN membentuk tim investigasi terhadap aktivitas yang dilakukan Irfan.

Sekarga mengetahui hal itu usai mendapat informasi terkait adanya penerbitan Kartu Member Garuda Indonesia yaitu GA Miles Platinum VIP terhadap 4 orang keluarga Direktur Utama yakni Anak, menantu dan cucu.

"Mengingat pentingnya Good Corporate Governance (GCG) dan Core Value AKHLAK Kementerian BUMN dan terkait hal tersebut di atas sudah menjadi polemik serta banyaknya pertanyaan-pertanyaan dari pihak karyawan yang disampaikan kepada kami sebagai pengurus Serikat Pekerja, maka kami memohon kiranya Bapak Menteri BUMN dapat membentuk tim investigasi," tulis surat yang ditujukan kepada Erick Thohir mengutip Bisnis, Rabu (27/10/2021).

Lebih lanjut, surat itu dibuat guna menyikapi pengakuan Direktur Utama Garuda Indonesia yang disampaikan pada saat sharing session bersama karyawan pada Senin, 25 Oktober 2021 pukul 11.00 hingga selesai terkait kehadirannya pada Undangan Pertemuan IATA yang dilaksanakan tanggal 3-5 Oktober 2021.

Pada pertemuan tersebut, keberangkatannya bersama keluarga (istri, anak, menantu dan 2 orang cucu) dengan rute penerbangan semula JAKARTA - NEW YORK via AMSTERDAM tanggal 30 September 2021 dengan nomor penerbangan GA088 dan kemudian diubah menjadi JAKARTA - NEW YORK via INCHEON/SEOUL tanggal 30 September 2021 dengan nomor penerbangan GA878 menggunakan fasilitas kelas Bisnis.

Setelah itu, rombongan tersebut kembali pada tanggal 16 Oktober 2021 dengan rute AMSTERDAM - JAKARTA dengan GA089 menggunakan fasilitas kelas Bisnis.

Serikat Karyawan menyayangkan aktivitas yang dilakukan oleh pimpinan perusahaannya tersebut. Hal ini mengingat situasi dan kondisi Garuda sangat memerlukan perhatian 24 jam dari seorang Direktur Utama.

"Kami berpendapat seharusnya seorang Dirut lebih memprioritaskan perhatiannya terhadap kondisi Garuda Indonesia saat ini, karena undangan tersebut biasanya didelegasikan kepada salah satu Manager, Senior Manager, atau Vice President oleh Direktur Utama sebelumnya," ungkap Dwi dalam surat.

Serikat Karyawan juga mengaku sangat prihatin, ternyata selain menghadiri undangan tersebut dari tanggal 3-5 Oktober ternyata Direktur Utama mengakui bahwa yang bersangkutan lanjut berlibur bersama keluarga dan baru kembali ke Jakarta pada 16 Oktober 2021.

Menurut Dwi, di saat Garuda Indonesia sedang kesulitan keuangan, terdapat informasi bahwa biaya pembatalan (Cancelation Fee) atas 4 tiket ekonomi promo V Class keluarga Direktur Utama Garuda dengan rute semula JAKARTA - AMSTERDAM tidak dikenakan biaya pembatalan.
Tiket tersebut diubah rutenya menjadi JAKARTA - INCHEON/SEOUL serta melakukan upgrade 4 tiket ekonomi untuk menjadi fasilitas terbang tiket kelas bisnis baik pada saat keberangkatan maupun kepulangan.

Saat dikonfirmasi, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra enggan menanggapi isu tersebut. Dia lebih fokus mengerjakan apa yang ada di depan mata terutama perkara restrukturisasi utang Garuda Indonesia.

"Saya fokusnya membereskan restrukturisasi Garuda dan menyiapkan Garuda setelah restrukturisasi saja, baik dari sisi bisnis, operasional maupun values," kata dia.

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar