Myanmar Boikot KTT ASEAN Akibat Junta Militernya Tak Diundang

Selasa, 26/10/2021 17:00 WIB
Pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing (Kompas)

Pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing (Kompas)

law-justice.co - Perwakilan Myanmar tak hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Mengecam hal itu, Junta militer Myanmar memutuskan memboikot KTT ASEAN.

Seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (26/10/2021), Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN saat ini, maupun oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN tidak menyebutkan ketidakhadiran dalam sambutan pembukaan pada pertemuan virtual tersebut.

ASEAN telah memutuskan untuk mengabaikan Jenderal Min Aung Hlaing dari KTT karena kegagalannya menghentikan permusuhan di Myanmar, mengizinkan akses kemanusiaan dan memulai dialog dengan rival-rivalnya, sesuai yang disepakati dengan ASEAN pada April lalu.

Usai pertemuan pemimpin ASEAN pada Selasa (26/10) waktu setempat, Perdana Menteri (PM) Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, menyatakan dirinya mendukung sepenuhnya keputusan Brunei soal perwakilan Myanmar.

Sedangkan PM Thailand, Prayuth Chan-o-Cha, menyebut kesepakatan ASEAN dengan Myanmar sangat penting untuk reputasi dan ujian untuk tekadnya.

"Peran konstruktif ASEAN dalam mengatasi situasi ini sangat penting, dan tindakan kita terhadap persoalan ini akan berdampak pada kredibilitas ASEAN di mata komunitas internasional," kata Prayuth dalam pernyataannya.

Sikap ASEAN mengesampingkan Jenderal Min Aung Hlaing dari KTT menjadi penghinaan terbesar untuk junta militer Myanmar, dan menjadi langkah tegas yang langka oleh kelompok regional yang dikenal dengan aturan non-intervensi-nya.

Militer Myanmar sangat menentang dan menuduh ASEAN menyimpang dari norma-normanya dan membiarkan diri dipengaruhi oleh negara-negara lainnya, termasuk Amerika Serikat (AS).

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar