Gus Umar ke Menag Yaqut: Minta Maaf Tak Buat Harga Diri Anda Hancur

Selasa, 26/10/2021 16:20 WIB
Tokoh NU Gus Umar (Fajar)

Tokoh NU Gus Umar (Fajar)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut Kementerian Agama (Kemenag) merupakan hadiah dari negara untuk Nahdlatul Ulama atau NU.

Menanggapi hal itu, Umar Hasibuan meminta agar Yaqut minta maaf atas pernyataan yang kontroversialnya.

Tokoh NU itu mengatakan bahwa `kepeleset lidah` Menag Gus Yaqut tak perlu diralat dan hanya cukup dengan meminta maaf.

Sebab, kata Gus Umar sapaan akrab Umar Hasibuan, improvisasi Menag Gus Yaqut usai ucapannya tersebar tidak akan menyebabkan kegaduhan reda.

Ia pun menerangkan bahwa meminta maaf tidak akan membuat harga diri Yaqut hancur, sebab salah adalah salah satu sifat manusia.

"Meminta maaf lah pak menag atas slip tounge. Gak usah meralat apa yg sdh ducapkan. Smgkn anda byk improvisasi kegaduhan ini gak akan berkesudahan," katanya dalam cuitan di Twitter yang dikutip, Selasa (26/10/2021).

"Meminta maaf tak akan buat harga diri anda hancur karena salah itu sifat manusia," lanjutnya.

Sebelumnya, Menag Yaqut menyatakan Kemenag merupakan hadiah khusus dari negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum.

Hal tersebut dikatakan Yaqut ketika memberikan sambutan di webinar bertajuk Santri Membangun Negeri dalam Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi yang ditayangkan di kanal YouTube TVNU, Rabu (20/10/2021).

Yaqut mengatakan, salah satu stafnya berpendapat bahwa Kemenag merupakan hadiah dari negara untuk Umat Islam di Indonesia.

"Karena waktu itu kan perdebatannya bergeser ke kementerian ini adalah kementerian semua agama, melindungi semua umat beragama. Ada yang tidak setuju, kementerian ini harus kementerian Agama Islam, karena kementerian agama adalah hadiah negara untuk umat Islam," ucap Yaqut.

"Saya bilang bukan. Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU (Nahdlatul Ulama). bukan untuk umat Islam secara umum, spesifik NU. Jadi wajar kalo sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU," sambungnya.

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar