Tabrakan saat Uji Coba, Ternyata ini Spesifikasi LRT Buatan PT Inka

Senin, 25/10/2021 21:40 WIB
Kondisi rangkaian kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek usai kecelakaan di kawasan Munjul, Cibubur, Jakarta, Senin (25/10). Dua rangkaian kereta LRT Jabodebek mengalami tabrakan saat tengah menjalani tahap uji coba pada pukul 12.30 WIB. Belum diketahui penyebab tabrakan tersebut dan hingga kini petugas masih menjaga di area kecelakaan. Robinsar Nainggolan

Kondisi rangkaian kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek usai kecelakaan di kawasan Munjul, Cibubur, Jakarta, Senin (25/10). Dua rangkaian kereta LRT Jabodebek mengalami tabrakan saat tengah menjalani tahap uji coba pada pukul 12.30 WIB. Belum diketahui penyebab tabrakan tersebut dan hingga kini petugas masih menjaga di area kecelakaan. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Tabrakan kereta LRT Jabodebek di ruas Cibubur-Cawang menjadi tanda tanya, seperti apa spesifikasi LRT buatan perusahaan pelat merah PT.Inka sehingga terjadi kesalahan saat uji coba.

Peristiwa tumbukan LRT Jabodebek terjadi setelah selesai menjalani pengujian. Tabrakan itu melibatkan dua rangkaian kereta LRT antara petak Stasiun Harjamukti - Stasiun Ciracas, Senin (25/10/2021)

Kronologi kejadian karena satu rangkaian kereta mau langsir atau pindah jalur, lalu menumbuk rangkaian yang sedang stabling atau terparkir. Kondisi kereta tidak berpenumpang namun, terdapat korban luka ringan, yakni masinis PT INKA yang saat ini masih dirawat di RS.

Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro menyebut indikasi persoalan ini berasal dari proses langsiran yang terlalu cepat. Namun, penyebab pastinya masih diidentifikasi oleh KNKT.

"Masinisnya alhamdulillah tidak apa-apa dan masih sadar, sehingga langkah selanjutnya tim dari KNKT akan datang untuk proses investigasi," katanya dalam konferensi pers, Senin (25/10/2021).

Dua rangkaian kereta LRT Jabodebek yang mengalami kecelakaan itu adalah nomor 20 dan nomor 29. Dia pun meminta maaf atas kejadian ini kepada semua pihak.

Lantas bagaimana dengan spesifikasi kereta LRT ini?


Kereta LRT Jabodebek ini buatan PT INKA, perusahaan pelat merah yang memiliki pabrik di Madiun. Memiliki beban Gandar 12 ton dengan material alumunium alloy. Kereta itu dianggap menjadi bukti kemampuan insiyur Indonesia dalam merancang kereta tanpa masinis pertama kali.

Keret tersebut memiliki kecepatan maksimal saat beroperasi mencapai 80 km per jam, yang dapat ditumpangi dengan kapasitas maksimal mencapai 1.408 orang. Walaupun normalnya hanya membawa 740 orang.

Ada 174 bangku yang bisa diduduki penumpang, sisanya 56 orang bisa berdiri jika tidak kebagian tempat duduk.

Adapun setiap trainset berupa enam kereta dengan empat kereta berpenggerak motor car-M dan Motor Car yang dilengkapi Cabin - MC, serta dua kereta tidak berpengerak atau trailer car-TC.

Untuk mengadaan kereta LRT Jabodebek ini mencapai Rp 3,9 triliun, yang ditandatangani oleh PT INKA dan PT KAI.

Pada tahap selanjutnya akan dilakukan uji komunikasi On Board Control Unit (OBCU) persinyalan dengan Train Control Management System (TCMS) pada kereta yang ditargetkan selesai November 2021. Menjelang trial run akan dilakukan uji Grade of Automation (GoA) 3 yang dijadwalkan bulan Maret-Juni 2022.

Trial run sendiri dijadwalkan pada bulan Juni-Agustus 2022 hingga direncanakan siap dioperasikan pada 17 Agustus 2022. Hal yang menjadi tantangan PT INKA dan semua pemangku kepentingan dalah penggunaan sistem operasi GoA3 yang pertama di Indonesia sehingga membutuhkan usaha ekstra dalam hal integrasi sarana dan prasarana.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar