Nasib Bandara Soedirman: Berbiaya Rp 500 M, Tapi Tak Ada Penumpang

Senin, 25/10/2021 14:25 WIB
Bandara JB Soedirman (Dok. Humas Pemkab Purbalingga - detikFinance)

Bandara JB Soedirman (Dok. Humas Pemkab Purbalingga - detikFinance)

Jakarta, law-justice.co - Citilink dikabarkan menghentikan sementara penerbangan dari dan menuju Bandara Jenderal Besar Soedirman yang berada di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Bahkan, Bandara Jenderal Besar Soedirman disebut tidak melayani penerbangan sejak akhir September 2021. Padahal bandara ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas pada kawasan Jawa Tengah.

Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio, mengatakan Citilink satu-satunya maskapai yang beroperasi pada rute Jakarta-Purbalingga-Surabaya ini sudah menghentikan penerbangan.

"Saya mau book minggu depan ternyata sudah tidak ada penerbangan. Saat saya konfirmasi ke Citilink memang stop terbang. Semoga nasibnya tidak seperti Bandara Kertajati," katanya mengutip CNBCIndonesia, Senin (25/10/2021).

Secara umum, bandara ini belum selesai dibangun seluruhnya namun sudah dioperasikan dengan terminal darurat.

Beberapa fasilitas Bandara ini memiliki runway yang telah selesai dibangun sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter. Apron bandara juga sudah terbangun seluas 100 x 76 meter, dan taxiway sepanjang 70 x 13 meter.

Melansir keterangan, Pemprov Jawa Tengah, Angkasa Pura (AP) II menyiapkan investasi Rp 350 miliar-Rp 500 miliar untuk membangun berbagai sarana dan prasarana pendukung. Seperti Landasan Pacu, taxiway, terminal seluas 3.000 meter persegi dan terminal kargo.

Perusahaan juga membangun tempat parkir kendaraan berkapasitas 70 unit mobil dan 172 unit sepeda motor, poliklinik serta tempat ibadah. Untuk fasilitas lainnya, AP II juga mau mendirikan gedung pemeliharaan bandara, tempat penampungan sampah, pengolahan sampah, keamanan, dan bangunan penunjang operasional lainnya.

Untuk tahapan awal landasan pacu yang dipersiapkan memang hanya 1.600 meter persegi dengan lebar 30 meter. Nanti tahap selanjutnya diperpanjang menjadi 2.000-2.400 meter.

Peletakan batu pertama bandara ini dilakukan pada 2018 lalu, setidaknya target penyelesaian tuntas bandara ini pada 2023 nanti. Proses perizinan bandara komersial sudah didapatkan pada 2006.

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar