PDIP soal Yaqut: Bukannya Bangun Harmonisasi, Malah Terus Buat Konflik

Senin, 25/10/2021 05:47 WIB
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Tribunnews)

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Politisi PDI Perjuangan, Kapitra Ampera ikut buka suara menanggapi pernyataan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas tentang Kementerian Agama atau Kemenag hadiah dari negara untuk Nahdlatul Ulama (NU).

Kapitra menyampaikan kelimat menohok untuk menteri yang akrab disapa dengan panggilan Gus Yaqut itu. “Kalau sekolah sampai gerbang, ya begitu pemahamannya. Salah-salah,” kata Kapitra Ampera seperti melansir jpnn.com, Minggu (24/10).

Kapitra menjelaskan Kemenag dicetuskan oleh Muhammad Yamin untuk menjadi kementerian yang khusus mengurusi seluruh aktivitas keagamaan masyarakat.

“Jadi, kalau kita lihat sejarah menag yang pertama itu H.M Rasjidi dari Muhammadiyah. Pencetus Kemenag itu semua dari Muhammadiyah,” lanjutnya.

Dia menegaskan tujuan pembentukan Kemenag tidak dikhususkan untuk satu organisasi Islam saja.

“Nah, kekeliruan seperti ini membuat kedangkalan berpikir yang justru menimbulkan dampak terus-menerus, konfliknya terpelihara di masyarakat,” tuturnya.

Oleh karena itu, mantan pengacara Habib Rizieq Shihab tersebut mengatakan Presiden Jokowi seharusnya mengganti Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang sering memberikan pernyataan kontroversial.

“Sejak mulai menjabat itu bukan membangun harmonisasi dan kesejukan, tetapi selalu bikin kontroversi dan konflik,” cetus Kapitra.

Dia menegaskan jika menteri agama tidak diganti, bukan tidak mungkin Presiden Jokowi menjadi sasaran masyarakat yang tersulut pernyataan Gus Yaqut tersebut.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar