Tak Mau Kalah dengan RI, Inggris Ogah Lockdown jika Kasus Covid Naik

Minggu, 24/10/2021 22:10 WIB
Kasus Covid-19 di Inggris (Reuters)

Kasus Covid-19 di Inggris (Reuters)

Jakarta, law-justice.co - Banyak negara Eropa menerapkan lockdown, Inggris enggan memberlakukan lockdown secara nasional. Hal ini dinyatakan oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Boris melihat para ahli sudah bisa menghadapi Covid-19. Namun demikian, ada yang berpandangan, jika tidak dilakukan lockdown maka di musim dingin akan terjadi lonjakan penderita positif covid.

Boris menyerahkan kepada perusahaan untuk kebijakan terhadap para pekerja, apakah kerja di rumah atau kantor. Namun, ternyata tidak semua Inggris seruan yang disampaikan oleh Boris. Hanya berlaku untuk negara bagian Inggris saja. Sedangkan Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara memiliki kebijakan sendiri.

Inggris mencatatkan kenaikan kasus baru positif Covid-19 tertinggi sejak Juli 2021. Kenaikan tersebut, terjadi sepanjang sepekan terakhir sehingga membuat Perdana Menteri Boris Johnson mempertimbangkan untuk kembali lockdown.

Data yang dipublikasi Pemerintah Inggris memperlihatkan pada Sabtu (23/10/2021), ada sekitar 333.465 orang di Inggris positif Covid-19 dalam tempo tujuh hari terakhir. Jumlah ini naik 15 persen dibanding sepekan sebelumnya dan tertinggi dalam tujuh hari berturut-turut sejak 21 Juli 2021.

Pada Sabtu, (23/10/2021), ada 44.985 kasus baru positif Covid-19. Jumlah itu turun dibanding sehari sebelumnya, yakni 49.298 kasus, seperti dilansir Minggu (24/10/2021)

Dalam sepekan terakhir, kematian akibat Covid-19 naik sampai 12 persen. Dengan begitu, total pasien Covid-19 yang berujung dengan kematian sebanyak 139.461 orang. Jumlah itu tertinggi di Eropa setelah Rusia.

Imunisasi vaksin virus corona dan perawatan bagi pasien Covidd-19 yang lebih baik, telah membantu mengurangi secara signifikan kematian akibat Covid-19 dibanding pada awal-awal penyebaran Covid-19. Kematian akibat Covid-19 di Inggris saat ini masih lebih tinggi dibanding negara-negara lain di Eropa, yang bertetangga dengan Inggris.

Perdana Menteri Johnson meyakinkan pihaknya tidak berharap Inggris kembali lagi lockdown. Pada Jumat, 23 Oktober 2021, Johnson mengatakan sejauh ini lockdown belum menjadi pilihan.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar