Sempat Ditolak, Singapura Pakai Sinovac untuk Vaksinasi Nasional

Sabtu, 23/10/2021 21:40 WIB
Singapura (kompas)

Singapura (kompas)

Singapura, law-justice.co - Warga Singapura sempat diam-diam gunakan booster vaksin Sinovac dan tidak direkomendasikan, tapi kini pemerintah Singapura segera memasukkan vaksin COVID-19 pabrikan China Sinovac dalam program vaksinasi nasional.

Vaksin bernama CoronaVac ini akan digunakan untuk warga Singapura yang tidak dapat atau enggan disuntik vaksin mRNA, seperti Pfizer dan Moderna.

Keputusan ini disampaikan Gugus Tugas Multi-Kementerian Singapura yang menangani pandemi COVID-19, Sabtu (23/10/2021), mengikuti keputusan Health Sciences Authority`s (HSA).


Kemenkes Singapura mengatakan, warga yang memilih vaksin Sinovac bisa dinyatakan selesai divaksin secara penuh jika sudah mendapat 3 dosis. Dosis kedua diberikan 28 hari setelah dosis pertama, sedangkan dosis ketiga harus disuntikkan 90 hari setelah dosis kedua atau 4 bulan setelah dosis pertama.


Ini berarti, warga harus disuntik tiga kali untuk mendapat status vaksinasi secara resmi dari pemerintah. Warga pun diminta mendaftar dosis ketiga paling lambat 31 Desember

Di bawah program vaksinasi nasional, vaksin Sinovac akan diberikan secara gratis, dan akan berada di bawah program bantuan keuangan vaksin.
Menkes Singapura Ong Ye Kung menyebut pusat vaksinasi di Raffles City Convention Center adalah pihak yang akan mengelola vaksin Sinovac.

Berikut pedoman terbaru dari Kemenkes Singapura terkait pemberian vaksinasi Sinovac:

  1. Warga yang hanya menerima satu atau dua dosis vaksin Sinovac sampai saat ini sangat dianjurkan untuk melengkapi rangkaian seri primer tiga dosis dengan vaksin mRNA karena menawarkan perlindungan yang lebih optimal.
  2. Warga yang tidak dapat mengambil dosis vaksin mRNA karena alasan medis harus menerima tiga dosis Sinovac secara total untuk menyelesaikan rangkaian seri utama mereka.
  3. Mereka yang memulai vaksinasi dengan vaksin mRNA tetapi mengalami alergi atau reaksi merugikan yang parah setelah dosis pertama harus menyelesaikan tiga dosis seri primer dengan dua dosis Sinovac lagi.
  4. Jika reaksi alergi terjadi setelah dosis kedua vaksin mRNA, maka orang tersebut harus mengambil satu dosis lagi Sinovac sebagai vaksinasi booster ketika dinyatakan memenuhi syarat untuk booster.
  5. Sinovac tidak akan ditawarkan sebagai booster untuk orang yang telah menyelesaikan dua dosis vaksin mRNA dan tidak mengembangkan alergi atau reaksi merugikan yang parah. Untuk kelompok ini, dosis ketiga vaksin mRNA akan ditawarkan kepada mereka sebagai dosis booster di bawah Program Vaksinasi Nasional.


Ong mengatakan, dari populasi Singapura yang memenuhi syarat, 94 persen telah disuntik, mengambil, dan memesan vaksin.

Sisanya, 6 persen adalah 70.000 warga lansia di atas 60 tahun yang menolak divaksin dan tidak dapat menerima vaksin mRNA karena alasan medis. "Mereka berisiko tinggi jatuh sakit parah jika terinfeksi COVID-19," kata Ong dikutip dari The Straits Time, Sabtu (23/10/2021)


“Beberapa dari individu yang tidak divaksinasi ini tidak dapat mengambil vaksin mRNA karena alasan medis. Yang lain mungkin hanya lebih memilih vaksin non-mRNA. Jadi kami akan membuat vaksin Sinovac lebih mudah diakses oleh mereka, untuk mendorong mereka mendapatkan vaksinasi," tambahnya.


Kemenkes juga mengatakan vaksin Sinovac belum disetujui untuk penggunaan umum bagi individu berusia 12 hingga 17 tahun.


Namun, bagi mereka yang berada dalam kelompok usia ini yang secara medis tidak memenuhi syarat untuk dua dosis penuh vaksin mRNA, pemerintah akan menawarkan seri primer tiga dosis dengan Sinovac di bawah program kesehatan masyarakat khusus.

Mereka akan diawasi secara ketat oleh tenaga medis terlatih di bawah program kesehatan ini, sebab penggunaan Sinovac pada orang di bawah usia18 tahun tidak termasuk dalam izin sementara PSAR HSA.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar