Tak Masuk Prioritas Investasi, Erick Kecewa Pada Thailand dan Jepang

Sabtu, 23/10/2021 17:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Republika)

Menteri BUMN Erick Thohir (Republika)

Jakarta, law-justice.co - RI tak lagi jadi prioritas bagi Jepang dan Thailand, hal ini terungkap dari pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terang-terangan mengungkapkan kekecewaannya terhadap Thailand dan Jepang.

Erick mengungkapkan, ada Dua hal yang menjadi sumber kekecewannya adalah perihal pembukaan wisata hingga penempatan investasi. Untuk Thailand, Erick menyampaikan dia kecewa karena tidak diperhitungkan sebagai negara yang diizinkan untuk masuk ke negara tersebut setelah Thailand membuka kembali pariwisatanya.

"Saya tidak anti asing, tapi tadi di mobil agak kesal, Thailand baru mengumumkan 38 negara boleh masuk negaranya, tidak ada Indonesia. Kalau saya lihat, banyak negara-negara itu penanganan Covid jauh lebih jelek dari kita, Malaysia dan lain-lain, kita nggak, artinya apa? Mereka nggak fair ke kita," ketika menutup Apkasi Otonomi Expo 2021, dikutip dari CNBC Indonesia, Sabtu (23/10/2021)

Dia menegaskan, hal seperti ini akan menjadi catatan baginya untuk mengambil kebijakan ke depannya. Sebab, meski Indonesia dan Thailand bertetangga, namun konsep business to business perlu diperhitungkan secara matang.

Sejalan dengan itu, dia juga menyampaikan kekecewaannya karena Jepang memilih untuk berinvestasi untuk mobil hybrid di Thailand, ketimbang Indonesia. Padahal selama ini Indonesia adalah pasar terbesar untuk mobil Jepang.

"Selama ini mereka menggenjot pasar mobil kita yang terbesar di Asean, yang dapat investasi besar dari Jepang untuk mobil hybrid mereka [Thailand]. Sudah waktunya kita hitung-hitungan dengan negara lain," ungkap dia.

Untuk diketahui, Thailand memang baru mengumumkan turis yang berasal dari 46 negara untuk masuk tanpa karantina mulai 1 November 2021 dengan syarat pelaku wisata sudah divaksin.

Beberapa negara yang masuk diantaranya adalah Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Australia, China hingga Amerika Serikat. Namun Indonesia tidak masuk dalam daftar 46 negara yang diizinkan untuk masuk ke negara tersebut.

Awalnya, pemerintah Thailand pekan lalu mengumumkan untuk membuka pintu untuk turis dari 10 negara. Namun, jumlahnya bertambah untuk membangkitkan sektor pariwisata dan sektor lainnya yang babak belur karena pandemi.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar