Usai Dibakar KKB, Warga 2 Distrik Pegunungan Bintang Mengungsi ke PNG

Sabtu, 23/10/2021 16:00 WIB
Kebulan asap yang berasal dari sejumlah bangunan yang dibakar KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021)(Istimewa)

Kebulan asap yang berasal dari sejumlah bangunan yang dibakar KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021)(Istimewa)

Papua , law-justice.co - Pasca pembakaran yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB),  Otoritas Dewan Adat Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang mengatakan warga di empat distrik di wilayah itu mengungsi.

Mereka meninggalkan rumah, kampung, ternak dan kebun mereka, ke wilayah yang dianggap lebih aman, akibat pengerahan pasukan keamanan ke wilayah Kiwirok, pasca kontak senjata dan pembakaran fasilitas umum di wilayah itu. Hal itu dikemukakan.

Antonius Uromabin, ketua harian ketua Dewan adat wilayah Ngalum Kupel di kantor Dewan adat Papua, usai membawa laporan kondisi masyarakat adat di Pegunungan Bintang. “Warga empat distrik mengungsi,”ungkapnya, dikutip dari Jubi, Sabtu (23/10/2021)

Empat distrik yang dimaksud yakni Kiwirok, Oklib, Okyob dan Distrik Okika. Menurutnya, Warga empat distrik itu mengungsi sejak kontak senjata antara TPNPB dan TNI hingga pembakaran rumah sakit dan fasilitas lainnya di Kiwirok. Sejak itu, warga empat distrik itu, kosong. “Yang ambil alih wilayah Kiwirok ini mereka semua (TNI/POLRI). Masyarakat semua mengungsi,”katanya.

Kata dia, dewan adat belum memastikan jumlah warga yang mengungsi. Pihaknya hanya mengetahui warga mengungsi ke ibu kota kabupaten dan ke distrik Okbibab.

Karena, warga mengungsi terpencar ketika peristiwa meletus dan dropping pasukan. “Masyarakat mereka terpencar, tidak turun semua ke Oksibil. Saya dapat laporan 1.500 orang ke Oksibil. Ke Oklip 800 orang lalu ada ke Okbibab. Mereka yang ke Okbiba tidak masuk kampung tetapi ada di wilayah perbatasan karena di situ ada kebun," ungkap dia.

Bahkan ada warga dua distrik, distrik Okyop dan Okika kosong. Warganya mengungsi ke hutan hingga ke wilayah Tabubil, Papua New Guinea.

“Mereka kebanyakan ke sebelah (PNG). Mereka belum ke kembali sejak pembakaran,”ungkapnya.

Pihaknya sangat berharap, pemerintah daerah memastikan kondisi masyarakat yang mengungsi dan bisa mengembalikan mereka ke kampung halaman. “Kami berharap supaya pemerintah langsung turun ke distrik masing-masing, kumpul masyarakat ke hutan-hutan, lalu kita selidiki pelan-pelan siapa yang melakukan, ”tegasnya.

Pastor Dekan Pegunungan Bintang, DR James Kossay mengatakan benar ada warga yang mengungsi ke kota Oksibil hingga ke hutan. Tetapi dirinya belum bisa memastikan jumlah. Karena, pihaknya belum mendapat laporan pasti. “Nayak saya coba cek dulu ya. Nanti, saya akan kasih kabar,”ungkap kepada jurnalis Jubi beberapa waktu lalu.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar