Menakar Pertarungan Tiga Pasangan di Pilpres 2024

Sabtu, 23/10/2021 12:40 WIB
Kolase Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. (Foto: RMOL).

Kolase Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. (Foto: RMOL).

law-justice.co - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golkar, dan Gerindra diprediksi akan bertarung dalam Pilpres 2024 mendatang. Ketiga partai ini sudah menunjukkan gelagat untuk mengusung kadernya menjadi calon presiden (capres).

Perkiraan itu memang terlihat dari wacana belakangan ini. PDIP sebagai pemenang pileg 2019 terlihat mempersiapkan Puan Maharani sebagai capres.

Sementara Golkar mulai ngotot mengusung Airlangga Hartarto. Adapun Partai Gerindra tampaknya sudah sepakat akan mengusung Prabowo Subianto.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai dari tiga kandidat tersebut, hanya Prabowo yang layak diusung menjadi capres bila dilihat dari elektabilitasnya.

Pasalnya, elektabilitas Prabowo cukup tinggi, sementara Puan dan Airlangga sangat rendah.

"Namun bila dilihat perolehan suara pada pileg 2019, maka tiga sosok itu memang berpeluang diusung menjadi capres. PDIP bahkan dapat mengusung sendiri pasangan capres dan cawapres. Sementara Golkar dan Gerindra cukup berkoalisi dengan satu partai menengah untuk mengusung kadernya manjadi capres," kata Jamil kepada Law-Justice, Sabtu (23/10/2021).

Setiap partai yang mengusung kadernya menjadi capres memiliki hasrat ingin menang. Di sini, muncul persoalan kelayakan menang bila Puan dan Airlangga dicalonkan menjadi capres.

Menurut Jamil, jika dilihat dari elektabilitas Puan dan Airlangga saat ini, peluang menang mereka amat kecil, bahkan mustahil.

"Karena itu, kecil kemungkinan PDIP dan Golkar akan memaksakan Puan dan Airlangga menjadi capres," kata Jamil.

Jamil mengatakan ada kemungkinan Puan akan dijadikan cawapres berpasangan dengan Prabowo sebagai capres. Kemungkinan ini semakin besar karena ada kedekatan hubungan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto.

Selain itu, ada rumor bahwa Megawati dan Prabowo akan berkoalisi pada 2024 bila Prabowo mau masuk kabinet Jokowi. Kesepakatan itu akan mengusung Prabowo dan Puan dalam pilpres 2024.

"Kalau rumor itu benar, maka upaya memasangkan Prabowo dan Puan bukanlah spekulasi. Pasangan ini memang sudah direncanakan jauh-jauh hari," kata Jamil.

Adapun Airlangga, dia akan terbuka maju bila dapat berpasangan dengan kandidat yang memiliki elektabilitas tinggi. Kandidat tersebut bisa Ganjar Pranowo atau Ridwan Kamil.

Partai lain yang mungkin bisa berkoalisi adalah Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dua partai ini masih perlu satu partai lagi agar dapat mengusung kandidatnya. Untuk itu, Demokrat dan PKS bisa berkoalisi dengan PPP, PAN atau Nasdem.

Jamil menjelaskan, jika Demokrat dan PKS dapat menarik satu partai saja untuk berkoalisi, ada kemungkinan kandidat yang mereka usung Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pasangan ini akan bersaing ketat dengan pasangan Prabowo dan Puan.

Dua pasangan itu juga akan bersaing ketat bila Airlangga berpasangan dengan Ganjar atau Ridwan Kamil.

"Kalau tiga pasangan itu dapat maju dalam pilpres 2024, tentu masyarkat akan memilih pasangan yang sepadan. Siapa yang menang tentu tergantung dari soliditas partai pengusung dan relawan masing-masing kandidat," pungkas Jamil.

(Muhammad Rio Alfin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar