Haris Azhar Sebut Ada Oknum Polisi `Bermain` di Pilpres 2019

Sabtu, 23/10/2021 10:50 WIB
Haris Azhar aktivis hak asasi manusia (HAM).  (bandungkita.id)

Haris Azhar aktivis hak asasi manusia (HAM). (bandungkita.id)

Jakarta, law-justice.co - Aktivis sekaligus Direktur Lokataru Haris Azhar mengungkapkan bahwa saat perhelatan Pilpres 2019 lalu ada oknum polisi yang `bermain` untuk memenangkan salah satu pasangan calon.

Haris mengatakan, dirinya sempat mendampingi salah satu anggota polisi yang bertugas mengamankan Pilpres kala itu.

Anggota polisi tersebut, kata dia, dikondisikan oleh pimpinan untuk memenangkan salah satu pasangan calon dengan tekanan.

Hal tersebut disampaikan mantan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) itu saat berbincang dengan pakar hukum Tata Negara Refly Harun, beberapa bulan lalu.

"Saya sempat dampingi polisi yang coba mengungkap di tempatnya dia dikondisikan oleh pimpinan untuk memenangkan kelompok tertentu waktu itu (Pilpres 2019), dan si polisinya malah ditekan," ujar Haris dikutip dari kanal YouTube Refly Harun.

Haris juga menyinggung bahwa dirinya sempat ditwarai untuk mendampingi tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam sengketa hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Meski demikian, Hariz mengaku menolak tawaran tersebut. Adapun tiga alasan kuat sehingga ia tak menerima tawaran tersebut.

"Pertama, saya merasa bahwa timnya 02 (Prabowo Subianto) gak punya manajemen penanganan kasus yang baik. Kedua, yang pantas jadi saksi juga adalah si polisinya. Yang ketiga, saya punya sejumlah catatan terhadap beneficary owner dari 02," katanya.

Menurut Haris, tindakan polisi yang digiring untuk sejalan dengan kepentingan politik tertentu memunculkan sejumlah kesimpulan miring dari masyarakat. Polisi, kata Haris, harusnya tetap bekerja sesuai koridor hukum dan profesional. 

Catatan Redaksi:
Artikel ini sudah mengalami sejumlah perubahan. Narasumber utama merasa keberatan karena tidak dikonfirmasi dan diwawancarai langsung oleh jurnalis Law-Justice. Redaksi memohon maaf kepada pembaca dan narasumber atas minimnya konfirmasi dalam pemberitaan ini. Sumber pemberitaan ini adalah video di Kanal Youtube Refly Harun yang baru diunggah pada tanggal 23 Oktober 2021.

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar