Lebih Ngeri dari Covid, Ancaman ini Bikin Maldives Meronta

Rabu, 20/10/2021 18:10 WIB
Maldives (Net)

Maldives (Net)

Maldives, law-justice.co - Negara-negara di dunia tengah dihadapkan oleh masalah yang lebih mengancam dibandingkan Covid-19. Tak lain adalah climate change atau perubahan iklim.


Salah satunya yang merasa terancam adalah Maldives. Negara kepulauan yang ada di kawasan Asia ini pun menyerukan untuk bisa segera mengurangi emisi karbon yang menjadi penyebab utama terjadinya perubahan iklim.

Menteri Lingkungan, Perubahan Iklim dan Teknologi Maldives Aminath Shauna mengatakan, negara-negara penghasil karbon terbesar di dunia seakan tidak peduli dengan dampak dari perubahan iklim yang bisa terjadi kepada negara-negara yang rentan sepertinya.

Menurutnya, negaranya adalah salah satu wilayah yang bisa terkena perubahan cuaca ekstrem. Sehingga jika tidak segera diatasi, maka negara itu berisiko bisa menghilang pada akhir abad ini.

"Mereka belum mengurangi (emisi karbon) dan pada kenyataannya, saat kita keluar dari pandemi, pada tahun 2021 kita telah melihat peningkatan 5% dalam emisi dari negara maju," kata dia dikutip dari CNBC International, Rabu (20/10/2021).

Ia menuturkan, negara maju yang tergabung di dalam kelompok G20 berkontribusi 75% terhadap emisi karbon seluruh dunia. Namun, seakan tidak ada niat untuk menguranginya padahal sudah banyak negara rentan terhadap perubahan iklim.

"Tidak ada yang mendengarkan...apa yang kita alami dalam hal peristiwa cuaca ekstrem," imbuhnya.

Lanjutnya, bahkan ia tidak percaya bahwa negara-negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia seperti China mau mendengarkan apa yang ditakutkan oleh negara kepulauan kecil seperti Maldives.

Padahal Maldives, memiliki dataran terendah dari negara manapun di dunia, yang membuat kepulauan di Samudra Hindia itu sangat rentan terhadap kenaikan permukaan laut.

"Kecuali kita memiliki tindakan segera dan dalam skala besar yang cepat. Kita tidak akan dapat menahan suhu global di atas 1,5 derajat celcius," kata dia.

Sebelumnya, Shauna sempat menyatakan kepada CNBC bahwa negara tujuan liburan populer tersebut bisa menghilang pada akhir abad ini jika dunia tidak bertindak cepat dan komprehensif untuk memerangi perubahan iklim.

Saat ini, lebih dari 80% dari 1.190 pulau di negara itu hanya berada satu meter di atas permukaan laut, sehingga sangat rentan terhadap kenaikan permukaan laut. Kemudian, ada 90% pulau di Maladewa yang melaporkan banjir, 97% telah mengalami erosi garis pantai, dan 64% telah mengalami erosi serial.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar