Aliran Bantuan Dibekukan, IMF Ramal Taliban Tak Lama Berkuasa

Selasa, 19/10/2021 21:40 WIB
Logo IMF (Reuters)

Logo IMF (Reuters)

Afghanistan, law-justice.co - Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan sinyal ancaman baru mengenai perekonomian Afghanistan pasca Taliban berkuasa. Badan moneter itu mengatakan bahwa PDB negara itu bisa terkontraksi hingga 30%.


Dalam sebuah laporan terbaru, lembaga itu menyebutkan dampak-dampak pembekuan aliran bantuan dan dana ke negara itu yang ditetapkan oleh Negara-negara Barat.

"Kejutan ini dapat menyebabkan kontraksi produksi 20-30%, dengan penurunan impor, depresiasi, dan percepatan inflasi," kata laporan itu dikutip CNBC International, Selasa (19/10/2021).

"Penurunan standar hidup yang diakibatkannya mengancam akan mendorong jutaan orang ke dalam kemiskinan dan dapat menyebabkan krisis kemanusiaan."

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa saat ini 18 juta orang di negara Asia Tengah itu sedang terancam oleh kelaparan hebat. Pasalnya saat ini bank mulai kehabisan uang, pegawai negeri belum dibayar, dan harga pangan melonjak drastis.

"Saya mendesak dunia untuk mengambil tindakan dan menyuntikkan likuiditas ke dalam ekonomi Afghanistan untuk menghindari keruntuhan," katanya kepada media pekan lalu.

Selain itu, ia juga mengalamatkan kritiknya terhadap Taliban. Ia menyebut kebijakan Taliban yang melarang wanita untuk bekerja telah membuat hambatan baru yang menutup peluang negara itu untuk bangkit dari krisis.

"Tidak ada cara untuk memulihkan ekonomi jika Taliban terus melarang perempuan bekerja," tambahnya seraya menyerukan bahwa tindakan apa pun harus menghindari penyaluran uang tunai melalui kelompok itu.

Tak hanya di sektor pangan, sektor kesehatan negara itu juga sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kolaps. Saat ini faskes negara itu dilaporkan mulai penuh sesak diisi oleh pasien yang membutuhkan obat-obatan dan perawatan.

"Kami kekurangan segalanya. Kami membutuhkan dua kali lipat peralatan, obat-obatan, dan staf," kata Mohammad Sidiq, kepala departemen pediatrik di rumah sakit Mirwais di selatan kota Kandahar. RS itu itu sendiri sudah mengalami over capacity sebesar 100%.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar