Partai Kristen Dituding Inginkan Perang Saudara di Lebanon

Selasa, 19/10/2021 19:55 WIB
Konflik berkepanjangan di Lebanon (Kompas)

Konflik berkepanjangan di Lebanon (Kompas)

Lebanon, law-justice.co - Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, menuding partai Kristen di Libanon, Pasukan Libanon (LF), ingin memicu perang saudara. Ia pun mengumumkan bahwa kelompoknya memiliki 100 ribu petarung terlatih di Libanon.


Nasrallah melontarkan pernyataan ini untuk menanggapi tudingan pemimpin Partai Pasukan Libanon, Samir Geagea, bahwa Hizbullah bertanggung jawab atas pertumpahan darah pada pekan lalu.

"Agenda utama Pasukan Libanon adalah perang saudara. Siapa yang ingin terjerumus ke dalam perang saudara. Siapa yang ingin kalian jerumuskan ke dalam perang saudara dengan 100 ribu pasukan?" ujar Nasrallah, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (19/10).

Namun, Nasrallah menegaskan bahwa Hizbullah hanya melatih pasukan itu untuk mempertahankan Libanon dari ancaman luar, bukan perang saudara.

Ia juga menekankan bahwa Hizbullah bukan musuh Kristen di Libanon. Menurut mereka, LF lah yang merupakan musuh terbesar Kristen di negara itu.

Situasi di Libanon memang sedang panas di tengah penyelidikan ledakan besar di Beirut tahun lalu yang menewaskan setidaknya 218 orang.

Hakim dalam persidangan itu, Tarek Bitar, menjadi sorotan karena memburu sejumlah petinggi dan pejabat keamanan. Sikapnya ini memicu amarah beberapa kubu dalam negeri, tapi mendapatkan dukungan dari pemerhati internasional.

Periset Human Rights Watch Libanon, Aya Majzoub, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Bitar merupakan harapan bagi rakyat Libanon di tengah negara yang kerap menepikan keadilan bagi para petinggi.

Sejumlah kubu di Afghanistan mendesak Bitar untuk mundur, termasuk Hizbullah. Kelompok-kelompok penolak Bitar itu kemudian menggelar berbagai demonstrasi pada pekan lalu, beberapa di antaranya berakhir ricuh.

LF membantah mereka memicu salah satu baku tembak pada pekan lalu. Mereka menyalahkan Hizbullah karena memicu kebencian terhadap Bitar.

Mereka juga menuding Hizbullah mengirimkan simpatisannya ke kawasan Kristen di Ain al-Remmaneh, di mana empat orang dilaporkan terluka.

Nasrallah mengakui bahwa sebagian pendukung Hizbullah mungkin meneriakkan slogan-slogan provokatif saat melintasi area Kristen. Ia mengakui perbuatan itu salah, tapi menurutnya bukan Hizbullah yang melepaskan tembakan pertama.

"Saya sarankan partai LF tak lagi memicu pertikaian di dalam negeri dan perang sipil. Kalian salah 100 persen dan perhitungan kalian salah. Hizbullah di kawasan ini sangat kuat," katanya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar