Krisis Energi Bikin RI Cuan, Bawa 4 Kargo Gas Raup Rp 4,9 Triliun

Selasa, 19/10/2021 18:55 WIB
LNG (Jurnal Maritim)

LNG (Jurnal Maritim)

Jakarta, law-justice.co - Indonesia sebagai produsen dan juga eksportir gas akan diuntungkan dari kenaikan harga gas baru-baru ini. Bahkan, hanya dengan menjual empat kargo gas alam cair (LNG) belum lama ini, Indonesia diperkirakan meraup US$ 350 juta atau sekitar Rp 4,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per US$).


Hal tersebut diungkapkan Deputi Keuangan dan Monetisisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Arief Setiawan Handoko.

Arief mengatakan, sebanyak 4,5 standar kargo LNG tersebut berasal dari Kilang LNG Bontang yang mulanya akan dijual pada Oktober-November 2021 ini. Namun LNG tersebut kini sudah terjual di mana rata-rata harga gas dari LNG tersebut mencapai US$ 27,5 per MMBTU

"Rata-rata harga empat kargo tersebut mencapai US$ 27,5 per MMBTU dengan proyeksi penerimaan mencapai sekitar US$ 350 juta," tuturnya saat konferensi pers, Selasa (19/10/2021).

Arief memaparkan, selama Januari-September 2021 sebanyak 149,5 standar kargo telah terjual, terdiri dari 60,7 kargo dari Kilang LNG Bontang, Kalimantan Timur, yang dioperasikan Badak NGL, afiliasi PT Pertamina (Persero), dan 88,8 kargo dari Kilang LNG Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat, yang dioperasikan BP Berau Ltd.

Sementara Oktober-Desember 2021 ini diperkirakan ada 51,5 kargo LNG yang dijual, terdiri dari 21,9 kargo dari Kilang LNG Bontang dan 29,6 kargo dari Kilang LNG Tangguh. Adapun empat kargo yang telah dijual belum lama ini termasuk dalam rencana 21,9 kargo dari Kilang LNG Bontang akan dijual hingga akhir tahun ini.

Adapun proyeksi penjualan LNG pada 2021 ini mencapai 201 kargo, terdiri dari 82,6 kargo dari Kilang LNG Bontang dan 118,4 kargo dari Kilang LNG Tangguh.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar