Banjir Bandang di OKU, 110 Orang Mengungsi, 140 Rumah Terendam

Senin, 18/10/2021 20:10 WIB
Banjir bandang di OKu Selatan (Tribun)

Banjir bandang di OKu Selatan (Tribun)

Oku Selatan, Sumsel, law-justice.co - Sebanyak 140 rumah terendam banjir akibat meluapnya Sungai Ogan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Minggu (17/10/2021).


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu mencatat banjir turut mengakibatkan 2 jembatan gantung rusak berat, 2 gedung balai desa, 1 gedung sekolah dan 1 tempat ibadah terendam banjir.

"Kurang lebih 140 rumah terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) 50-150 cm," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (18/10/2021).

Disampaikan Abdul, banjir tersebut tersebut berdampak pada 520 jiwa dan memaksa sedikitnya 110 jiwa mengungsi.

Berdasarkan hasil pengamatan sementara dari lapangan, banjir melanda di tiga desa. Yakni Desa Lubuk Tupak, Desa Muara Saeh, Desa Lontar di Kecamatan Muara Jaya.

Tak hanya itu, sejumlah wilayah di Kecamatan Semidangani dan Kecamatan Pangandonan juga terdampak, namun detailnya masih dalam proses pendataan lebih lanjut.

Sementara itu, kondisi terkini yang dilaporkan oleh Tim BPBD Kabupaten Ogan Komering Ulu per Senin (18/10) pukul 03.00 WIB, banjir terpantau berangsur-angsur surut. Kendati demikian, hujan masih turun dengan intensitas sedang.

Sebagai upaya penanganan, BPBD Kabupaten Ogan Komering Ulu telah berkoordinasi dengan lintas instansi terkait dan melakukan kaji cepat.

"Beberapa personel berikut peralatan dan logistik juga diturunkan guna memenuhi kebutuhan warga terdampak dan membantu proses evakuasi," ucap Abdul.

Lebih lanjut, berdasarkan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Sulawesi Selatan masih berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang hingga Selasa (19/10/2021).

Atas dasar ini, BNPB meminta kepada seluruh pemangku kebijakan yang ada di daerah agar senantiasa melakukan upaya mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat.

"Dalam rangka menghadapi adanya potensi bencana hidrometeorologi yang dapat dipicu oleh faktor cuaca," ujar Abdul.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar