Taliban Janji Lindungi Kaum Syiah Usai Insiden Bom Bunuh Diri ISIS

Minggu, 17/10/2021 13:30 WIB
Kaum Syiah Hazara Afghanistan. (Foto: Reuters).

Kaum Syiah Hazara Afghanistan. (Foto: Reuters).

law-justice.co - Taliban berjanji akan melindungi kaum Syiah yang ingin beribadah di masjid-masjid menyusul terjadinya bom bunuh diri oleh kelompok ISIS yang menewaskan lebih 40 orang pada Jumat (15/10/2021).

Taliban menyampaikan janjinya itu kemarin (16/10) saat menguburkan para korban bersama ratusan jemaah di Selatan Kota Kandahar, Afghanistan.

Kepala polisi Kandahar mengatakan pihaknya akan ditugaskan untuk melindungi masjid-masjid Syiah yang selama ini dijaga oleh pasukan sukarelawan setempat. Mereka akan dilengkapi dengan senjata setelah memperoleh izin khusus.

"Sayangnya mereka tidak dapat melindungi daerah ini dan di masa depan kami akan menugaskan penjaga keamanan khusus untuk melindungi masjid dan Madrasah," katanya dalam pernyataan yang diunggah di Twitter oleh juru bicara Taliban, dikutip dari Reuters, Ahad (17/10/2021).

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap masjid Fatima di Kandahar. Sekelompok pembom bunuh diri menembak ke dalam masjid sebelum meledakkan diri di antara para jamaah selama salat Jumat.

Sayap media ISIS, Amaq menyatakan bahwa dua anggota ISIS: Anas al-Khrasani dan Abu Ali Al-Blushi, masuk melalui gerbang keamanan masjid setelah membunuh para penjaga dan meledakkan diri di antara para jemaah.

Namun demikian, Media CNN tidak dapat memverifikasi keaslian klaim dari Amaq.

Seorang pejabat kesehatan mengungkapkan jumlah korban tewas atas serangan itu mencapai 41 orang, sementara 70 di antaranya luka-luka. Korban tewas kemungkinan bertambah karena sejumlah korban luka dalam kondisi kritis.

"Beberapa dari yang terluka berada dalam kondisi kritis dan kami berusaha untuk memindahkan mereka ke Kabul," kata pejabat tersebut.

Serangan terhadap masjid Fatima, masjid Syiah terbesar di Kandahar, juga dikenal sebagai masjid Imam Bargah, terjadi seminggu setelah serangan serupa di sebuah masjid di kota utara Kunduz, yang menewaskan sebanyak 80 orang.

Serangan terhadap masjid-masjid Syiah dan sasaran-sasaran yang terkait dengan etnis minoritas Hazara, yang merupakan kelompok Syiah terbesar di Afghanistan, adalah insiden umum di bawah pemerintahan bekas dukungan Barat.

Namun banyak yang terkejut karena serangan terus berlanjut sejak Taliban berkuasa pada Agustus. Hal ini tak lain karena Taliban sendiri menjamin perdamaian ke Afghanistan setelah beberapa dekade perang.

Sejak pengambilalihan kekuasaan, ISIS bergerak kembali dan melakukan puluhan operasi, mulai dari serangan skala kecil terhadap target Taliban hingga operasi skala besar seperti bom bunuh diri.

(Muhammad Rio Alfin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar