Kerap Teror Nasabah Pinjol, Gadis Cantik ini Cuma Digaji Rp 1,4 juta

Sabtu, 16/10/2021 19:55 WIB
Ade Afifahm Gadis Cantik penagih utang nasabah pinjol ini ditangkap 31 karyawan perusahaan pinjol ilegal (Tribun)

Ade Afifahm Gadis Cantik penagih utang nasabah pinjol ini ditangkap 31 karyawan perusahaan pinjol ilegal (Tribun)

Jakarta, law-justice.co - Banyak orang kesal dengan cara penagihan dari pinjaman online (Pinjol). Namun kisah dari penagih pinjol ini cukup memilukan.


Penagih Pinjol dalam satu hari bisa menghabiskan 11 jam untuk menelpon nasabah-nasabahnya. Akan tetapi gaji yang diperolehnya hanya Rp 1,4 juta per bulan.

Ade Afifah (22) salah satu penagih pinjol yang bekerja di PT Indo Tekno Nusantara (ITN) diamankan polisi saat melakukan penggerebekan di kantornya. ITN merupakan perusahaan penagih utang melayani jasa penagihan pinjaman nasabah dari 13 aplikasi pinjol.


Ibu dari Afifah, Liswati mengatakan anaknya baru satu bulan bekerja di perusahaan itu. Tugas Afifah di kantor adalah menelepon nasabah pinjol.

Dia menceritakan anaknya dalam satu hari biasa bekerja dari pukul 08.00 WIB pagi hingga 19.00 WIB. Artinya 11 jam Afifah bekerja menagih hutang nasabah dalam satu hari.

"Gaji yang diterima Rp1,4 juta," ujar Liswati sambil menangis di lokasi penggerebekan di Ruko Crown Blok C1-7, kawasan Grand Lake, Cipondoh, Kota Tangerang, dikutip Sabtu (16/10/2021)

Liswati histeris dan tak menahan tangis ketika melihat anaknya diamankan dan dibawa menuju mobil polisi ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Afifah ini adalah anak pertama yang menjadi bagian dari tulang punggung keluarga. Ibunya nelangsa melihat anak sulungnya yang baru sebulan bekerja membanting tulang, kini malah diangkut polisi gara-gara perusahaannya bermasalah.

Ayah Afifah sendiri bekerja sebagai ojek online, sementara dia sendiri bekerja sebagai pedagang petai dan ikan asin di wilayah Pinang, Kota Tangerang . Mereka hidup mengontrak di wilayah Pinang.

"Saya punya tiga anak. Dia (Ade) sebagai tulang punggung keluarga," ungkapnya.

Sehari-hari di saat jam istirahat dia mengantarkan nasi untuk anaknya. Tapi hari itu Afifah memberikan informasi kepada ibunya agar tidak mengirimkan nasi terlebih dahulu. Sebab aparat kepolisian sudah datang ke lokasi penggerebekan.

"Dikasih info anak saya jangan ke kantor dulu karena sudah banyak polisi. Saya khawatir makanya langsung datang ke sini," katanya.

Selain Afifah, dalam penggerebekan itu polisi turut menangkap 31 karyawan lainnya. Mereka terdiri dari tim analisis, marketing hingga kolektor.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar