Pemilik Gedung Jual BU Hotel dan Perkantoran DKI, Rela Banting Harga!

Sabtu, 16/10/2021 17:40 WIB
Merugi karena pandemi, Pebisnis properti rela jual murah perkantoran di DKI Jakarta (Net)

Merugi karena pandemi, Pebisnis properti rela jual murah perkantoran di DKI Jakarta (Net)

Jakarta, law-justice.co - Hampir dua tahun Covid-19 masuk ke Indonesia, telah banyak perubahan adaptasi aktivitas, salah satunya Tren bekerja dari rumah (WFH). Akibatnya banyak gedung perkantoran di DKI Jakarta sepi peminat.


Tren penyewa meninggalkan gedung perkantoran karena merasa tren WFH sudah cukup efektif dan sebagian mengurangi ruang sewanya. Dampaknya ada pemilik perkantoran yang mendiskon besar-besaran sewa kantor, bahkan ada yang menjual kantornya karena sudah kepepet.

"Sekitar 60%-70% yang memang memperpanjang, saat perpanjang sewa mereka melakukan pengurangan space," kata SeniorDirector of Office Services DepartmentColliers International Bagus Adikusumo, dikutip Sabtu (16/10/21).

Jumlah space yang dikurangi pun tidak sedikit, mencapai 40% dari total space penyewaan semula. Akibatnya kondisi market yang sudah oversupply jadi semakin oversupply. Tenant pun banyak yang meminta diskon rental untuk mengurangi biaya operasional.

Tekanan terhadap sektor properti perkantoran karena faktor kejenuhan pasokan hingga efek pandemi yang mengurangi permintaan sewa perkantoran berimbas pada geliat bisnis ini. Fenomena gedung-gedung perkantoran dijual kini kian masif.

Penjualan gedung perkantoran juga sangat mudah ditemukan pada berbagai situs jual beli online. Di Lamudi, sebuah gedung kantor baru dijual dengan harga Rp 60 miliar, itu pun tertera negosiasi sampai deal. Artinya, pemilik gedung bisa saja menurunkan harga secara signifikan demi jadinya transaksi.

Adapun spesifikasi gedung tersebut adalah luas tanah 630 m2, luas bangunan 1800 m2, bangunan 5 lantai, kamar mandi di setiap lantai, listrik 33000 watt, telp 5 line, air pam & jet, pump, ac central, lift muatan 10 org, fire alarm, lampu led, serta parkiran menampung -+ 25 mobil.

Ada juga gedung kantor lima lantai dengan lift yang berlokasi di Jalan Raya Otista, Jakarta Timur. Luas Tanah 225 m2, Luas Bangunan 675 m2, Kamar Mandi 5, gedung ini termasuk kategori bangunan baru 2018 dan menghadap Selatan. Selebihnya masih banyak ditawarkan di toko-toko online lain seperti OLX dan lainnya.

Masalah okupansi juga menimpa sektor hotel. Akibatnya pengelola tidak sanggup menahan biaya operasional dan lebih memilih untuk menjual asetnya. Berdasarkan penelusuran, di situs jual beli OLX misalnya, dengan menggunakan kata kunci "Hotel Dijual di Jakarta", pengguna bisa langsung melihat ratusan iklan hotel dijual. Ada hotel yang dijual hanya `hanya` Rp 3,2 miliar di Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat dengan luas bangunan 2.000 meter.

Hotel lainnya di wilayah Jl. KS Tubun 1, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat, untuk 46 kamar dijual Rp 25 miliar. Bahkan, ada hotel berbintang dengan 27 lantai terdiri dari 330 kamar, di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, diobral Rp 880 miliar.

Selebihnya, masih banyak lagi hotel-hotel yang dilego oleh pemiliknya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar