Inikah Kota `Raksasa` Baru yang Dilalui Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Rabu, 13/10/2021 11:02 WIB
Anggaran Kereta Cepat membengkak Jadi Rp 113 T/Foto: Istimewa/PT KCIC

Anggaran Kereta Cepat membengkak Jadi Rp 113 T/Foto: Istimewa/PT KCIC

Jakarta, law-justice.co - Berbarengan dengan pembangunan fasilitas infrastruktur kereta cepat Jakarta-Bandung, proyek pembangunan kawasan juga dipersiapkan.

Seperti yang dilakukan pada daerah Walini, Bandung Barat, Jawa Barat yang menjadi salah daerah yang dilewati kereta Cepat.

Seperti melansir cnbcindonesia.com, pada 2019 nota kesepahaman pembangunan Walini Raya sudah dilakukan, dilakukan oleh PT KCIC, PT Perkebunan Nusantara (PTPN VIII, Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat.

Dalam perjanjian itu ada 7.652 hektare wilayah Kabupaten Bandung Barat yang akan dikembangkan menjadi kawasan Walini Raya. PT KCIC juga akan mengembangkan Transit Oriented Development di Walini seluas 1.270 hektare atas lahan milik PTPN VIII. Isi Mou mulai dari percepatan pembangunan jalan, hingga infrastruktur lainnya.

Sementara untuk Kawasan Tod stasiun Walini pembangunan akan dibangun apartemen, rumah sakit, pusat perbelanjaan, tempat bermain, hingga convention center.

Director Advisory Sales Colliers Indonesia, Monica Koesnovagril, belum bisa bicara banyak soal harga jual wilayah sekitar Walini Raya karena tanah yang dimiliki adalah milik PTPN VIII.

"Itu tanah milik PTPN saya belum tahu kalau ada tanah yang dijual," katanya, Selasa (12/10/2021).

Monica melihat dengan adanya Kereta Cepat Jakarta - Bandung membuat wilayah mudah dijangkau bahkan kemungkinan melakukan perjalanan rutin tiap harinya dari Kota Kembang ke Ibu Kota. Karena waktu perjalanan yang hanya memakan waktu 40 menit.

Namun demand untuk masuk wilayah ini belum tentu besar, karena seperti yang biaya perjalanan tentu akan lebih mahal dari transportasi konvensional.

"Demand perumahan di Bandung tidak secepat di Jakarta. Mungkin orang yang bekerja di Jakarta dan punya keluarga di Bandung saja yang mau pindah ke sini. Yang cinta Bandung banget, atau orang yang mau cari rumah skala perkotaan baru," katanya.

Selain itu untuk pembangunan kota baru juga banyak pekerjaan yang harus dilakukan, terutama infrastruktur untuk perumahan. Jadi menurut Monica supaya orang ramai ke kawasan itu perlu daya tarik tersendiri dari kawasan.

"Kawasan baru perlu daya tariknya. Seperti Lippo Karawaci ada sekolah, lalu daerah kawasan industri penariknya ya industri yang dibangun," katanya.

Kawasan sekitar Walini mulai digoreng oleh spekulan, dapat dilihat dari penawaran penjualan tanah di toko online dengan iming-iming keberadaan kereta cepat. Proyek ini ditargetkan kelar November 2022 mendatang.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar