WHO Rekomendasikan Lansia Penerima Sinovac-Sinopharm Disuntik Booster

Selasa, 12/10/2021 09:38 WIB
5 syarat bagi lansia yang mau disuntik vaksin Covid-19 (suarakarya.id)

5 syarat bagi lansia yang mau disuntik vaksin Covid-19 (suarakarya.id)

Jakarta, law-justice.co - Kelompok pakar vaksin di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan warga dengan masalah kekebalan atau imun sedang dan berat serta lansia yang sudah disuntik dua dosis vaksin Sinovac dan Sinopharm untuk mendapat suntikan ketiga alias booster.

Seperti melansir cnnindonesia.com, Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE), mengatakan booster "harus diberikan kepada orang berusia 60 tahun ke atas" orang yang diimunisasi dua dosis Sinovac dan Sinopharm.

Booster dengan vaksin yang berbeda "juga dapat dipertimbangkan berdasarkan pasokan vaksin dan pertimbangan akses".

Selain itu, kelompok pakar WHO ini menggarisbawahi soal warga yang memiliki gangguan kekebalan sedang hingga berat.

"SAGE merekomendasikan bahwa orang dengan gangguan kekebalan sedang dan berat harus diberikan dosis tambahan dari semua vaksin yang diizinkan WHO sebagai bagian dari perpanjangan vaksinasi utama," menurut kelompok pakar ini, dikutip dari AFP, Senin (11/10).

"Orang-orang ini cenderung tidak merespons secara layak terhadap rangkaian vaksinasi primer standar dan berisiko tinggi terkena penyakit Covid-19 yang parah," lanjut pernyataan tersebut.

Kate O`Brien, Kepala Vaksin WHO, mengatakan dosis tambahan harus dianggap sebagai bagian dari rangkaian utama imunisasi Covid-19 untuk orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah, yang akan diberikan setelah menunggu satu hingga tiga bulan.

Hal ini demi mencegah gejala parah, rawat inap, dan kematian dalam uji klinis.

Beberapa vaksin Covid-19 telah diberikan persetujuan WHO untuk penggunaan darurat selama pandemi: Pfizer-BioNTech, Janssen, Moderna, Sinopharm, Sinovac dan AstraZeneca.

WHO juga diambang keputusan soal pemberian daftar penggunaan darurat (EUL) untuk vaksin produksi Bharat Biotech dari India.

SAGE juga tidak merekomendasikan booster tambahan untuk populasi umum, seperti yang sudah diluncurkan di beberapa negara. SAGE mengatakan akan meninjau masalah dosis booster umum pada 11 November.

WHO menginginkan moratorium dosis booster untuk masyarakat umum hingga akhir tahun untuk memprioritaskan dosis pertama di puluhan negara yang kekurangan vaksin.

SAGE menambahkan bahwa ketika menerapkan rekomendasi ini, negara-negara pada awalnya harus bertujuan untuk memaksimalkan cakupan dua dosis pada populasi tersebut, dan kemudian memberikan dosis ketiga, dimulai pada kelompok usia tertua.

Menurut AFP, Vaksin Sinopharm diketahui digunakan di 69 negara, sementara Sinovac dipakai di 36 negara, termasuk Indonesia.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar