JK Sebut Akan Ada Bencana Lebih Besar Lagi Setelah Wabah Covid-19

Senin, 11/10/2021 07:11 WIB
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (RMOL)

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (RMOL)

Jakarta, law-justice.co - Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa Pandemi Covid-19 sebagai salah satu bencana terbesar yang pernah melanda Indonesia.

Namun, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu memperingatkan kalau akan muncul bencana lebih besar lagi setelah Covid-19. Oleh sebab itu Ia meminta PMI siap menghadapi potensi bencana dahsyat yang akan terjadi itu.

Hal itu disampaikan oleh JK dalam acara pelantikan Pengurus PMI DIY masa bakti 2021-2026 di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Sabtu 9 Oktober 2021.

"Hari ini kita selalu mendengarkan bagaimana dahsyatnya Covid-19, tetapi kata para ahli akan muncul bencana yang lebih besar lagi, yaitu perubahan cuaca atau perubahan iklim," ujarnya, dikutip Minggu (10/10/2021).

Dia mengatakan bencana akibat perubahan iklim, seperti banjir, telah melanda sejumlah negara di benua Eropa, Amerika Serikat, Asia, dan Afrika. Maka, Indonesia mau tak mau harus bersiap-siap.

"Banjir, gempa bumi, dan bahaya-bahaya dari perubahan alam. Karena itulah di samping kita mengatasi masalah Covid-19 ini kita juga harus siap mengatasi bencana-bencana alam selanjutnya apabila ada," ujarnya.

Lebih jauh, JK menambahkan, PMI selalu berusaha bekerja dengan baik dan secepat-cepatnya membantu masyarakat sesuai prinsip kemanusiaan tanpa mempunyai batasan diskriminatif.

Selain memberikan pertolongan, menurutnya, para relawan PMI juga perlu hadir untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai upaya memperbaiki lingkungan.

"Harus juga memberikan mitigasi kepada masyarakat serta memberikan penjelasan kepada masyarakat, memberikan bantuan informasi kepada masyarakat. Karena hanya dengan bantuan itu kita dapat mencegah bahaya yang lebih besar," tegasnya.

Meski bencana-bencana besar tersebut pasti akan terjadi dan mungkin sudah berada di depan mata, namun bukan berarti kita tak bisa menghindarinya. Dia juga berharap, kerja sama yang baik antara PMI pusat dan daerah bisa membuat segalanya menjadi lebih terukur.

"PMI tidak ada artinya tanpa PMI di daerah sebagai ujung tombak mengatasi masalah di daerah," kata JK.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar