RI Bangun Tol dari Utang, Said Didu: Biang Kerok Pajak dan Harga Naik!

Selasa, 05/10/2021 22:25 WIB
Said Didu. (Hops.ID)

Said Didu. (Hops.ID)

Jakarta, law-justice.co - Pembangunan jalan tol di sejumlah wilayah menuai kritikan karena menumpuknya utang yang dimiliki oleh PT Waskita.

Pemerintah saat ini membangun jalan tol di beberapa wilayah hingga ke Sumatera.

Di balik pembangunan jalan tol tersebut, ada utang yang harus dibayarkan PT Waskita untuk proyek tersebut.

Saat ini, PT Waskita memiliki utang sekira Rp.90 triliun dengan sejumlah proyek yang menjadi tanggung jawabnya.


"Waskita memliki utang senilai Rp90 triliun. Sebanyak Rp70 triliun ke pebankan dan Rp20 triliun ke vendor atau kontraktor," kata mantan sekretaris BUMN, Said Didu dikutip Law-Justice dari YouTube MSD.

Said Didu mengungkapkan asal utang tersebut dari pembangunan jalan tol.

"Ada yang menyatakan `Hei kita sudah meniikmati jalan tol, nikmatilah utang itu`. Anda menikmati apa? Anda `kan membayar," ujar Said Didu.

Menurut Said Didu, jika utang tersebut dibayar oleh seluruh rakyat Indonesia menjadi hal yang tidak adil.


Pasalnya tidak semua masyarakat bisa menikmati jalan tol yang dibangun oleh pemerintah.

"Saya kasihan dengan orang di kampung saya yang tidak bisa menikmati jalan tol tetapi menanggung atau membayar utang tersebut. Bayangkan teman-teman di Papua, Aceh, dan Kalimantan yang tidak ada jalan tol," ucap Said.

Menurut penilaian Said Didu, utang yang berasal dari jalan tol meerupakan biang kerok naiknya sejumlah pajak.

"Karena jalan tol dibangun dan dibangga-banggakan, itu menjadi beban masyarakat. Itulah penyebab pajak naik, PPN naik, dan semua harga naik," tuturnya

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar