Menilik Sebab Gagalnya Indonesia di Piala Sudirman

Minggu, 03/10/2021 13:38 WIB
Kevin Sandjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Foto: PBSI)

Kevin Sandjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Foto: PBSI)

law-justice.co - Tim Indonesia gugur di perempat final Piala Sudirman 2021 melawan Malaysia dengan skor 2-3. Hasil itu mengecewakan sekaligus diluar dari prediksi karena Indonesia diharapkan bisa menembus partai puncak.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rionny Mainaky meminta maaf kepada masyarakat Indoneisa karena gagal memenuhi ekspektasi. Kalahnya Indonesia di tangan Malaysia memang di luat dugaan karena sektor yang diunggulkan, yakni ganda putra dan tunggal puta justru kalah dari wakil Malaysia.

"Kami sudah tampil optimal, tapi hasilnya tidak maksimal. Kami tidak berhasil memenuhi ekspektasi," ujar Rionny dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta.

Pada pertandingan yang berlangsung di Energia Areena, Vantaa, Finlandia itu, Indonesia hanya berhasil menang melaui sektor ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.

Sementara andalan Indonesia di sektor ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya kalah untuk kedua kalinya melawan pasangan muda Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik.Begitu pula dengan tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, kalah dari Lee Zii Jia, 11-21, 16-21.

Rionny mengatakan, PBSI tidak menyangka dua sektor itu bisa tumbang padahal daya juang mereka sudah sangat bagus.

"Sangat disayangkan sektor yang diharapkan malah tak tercapai sumbang poin. Secara keseluruhan saya lihat dari segi semangat, daya juang, dan fightnya, para pemain sudah berusaha maksimal. Tentu kita hargai seluruh perjuangan pemain di tengah lapangan. Namun, hasil akhirnya memang belum tercapai," ucapnya.

Salah satu yang akan jadi evaluasi PBSI adalah sektor ganda putra karena performa Marcus/Kevin mulai menurun. Saat melawan wakil Malaysia, strategi yang sudah direncanakan tidak berjalan dengan baik di atas lapangan.

"Lawan yang pernah mengalahkan Marcus/Kevin dan Hendra/Ahsan di Olimpiade Tokyo, memang tampil penuh percaya diri. Gideon sebenarnya juga sudah bersemangat tinggi. Sementara Kevin yang menunggu-nunggu bola-bola yang disukai, justru tidak muncul. Akibatnya strateginya tidak keluar semua dan lawan pun sudah tahu benar bagaimana mengatasinya," pungkas Rionny.

Sementara untuk sektor ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di atas kertas harusnya bisa unggul atas Hoo Peng Ron/Cheah Yee See, tapi mereka kalah dengan skor 19-21, 21-9, 16-21.

"Kalau di gim ketiga permainan Praveen/Melati lebih berani, hasilnya akan lain. Mereka harus konsisten. Di gim kedua, mereka bagus, kenapa di gim ketiga malah hilang. Harus all out," kata Rionny.

Rionny menambahkan, PBSI ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang tetap setia mendukung. PBSI ingin segera move on dan mempersiapkan turnamen selanjutnya. Pekan depan, Piala Thomas dan Uber 2021 akan langsung digelar di Denmark.

"Kami harus lebih siap. Makanya, hari-hari terakhir di sini saya meminta semua pemain menjaga kondisi," tutup Rionny

 

(Januardi Husin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar