KKB ke Jokowi: Orang Rambut Lurus Kosongkan Pegunungan Bintang!

Sabtu, 02/10/2021 05:35 WIB
Satgas Operasi Nemangkawi tembak mati Komandan KKB Lekagak Telenggen Lesmin Walker (Tribunnews)

Satgas Operasi Nemangkawi tembak mati Komandan KKB Lekagak Telenggen Lesmin Walker (Tribunnews)

law-justice.co - Pemerintah Indonesia diminta untuk segera menarik semua intel yang menyamar di Pegunungan Bintang. Hal itu disampaikan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Lamek Taplo.

Mereka pun meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak macam-macam sambil menuding orang nomor satu di Indonesia ini sebagai pembunuh.

Pakodam 15 Ngalum Kupel, Brigadir Jenderal Lamek Taplo dan Kolonel Enos Alol Mabin serta seluruh anggota TPNPB, secara tegas meminta semua untuk segera mengosongkan Pegunungan Bintang, Papua.

Lamek Taplo meyampaikan hal tersebut pada sebuah video yang diunggah di Youtube `SUARA MAMBRUK PAPUA` yang dikutip pada Sabtu (2/10/2021).

Mereka mengatakan sudah memperingatkan untuk ketiga kalinya pada mereka di luar orang Papua.

Jelas dia, peringatan itu diberikan sebelum mereka berperang melawan pemerintah.

"Sebelum perang kami sudah sampaikan jangan bingung, khususnya orang rambut lurus, entah itu guru, entah itu dokter, suster tukang sengso, tukang bagunan dan lainnya, kami sudah peringatkan tiga kali, untuk meninggalkan daerah konflik," kata dia tegas seperti sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com.

Lamek Taplo menegaskan, untuk orang rambut lurus dan Intel yang menyamar jadi guru, dan tenaga medis segera mengosongkan wilayah konflik, Pegunungan Bintang, Papua.

Pimpinan KKB Ngalum Kupel mengatakan, tindakan yang mereka lakukan karena tiga orang mantri melepaskan tembakan.

Atas muntahan tembakan dari tiga mantri tersebut akhrnya menimbulkan konflik besar di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Senin, 13 September 2021, lalu.

"Kami tidak mau lihat, kami bakar rumah sakit dan puskesmas, sebelum kami perang, ambil strategi begini dokter dan Mantri 3 orang kasi keluar pistol dan menembak," kata dia.

Dengan fakta itu kata dia, akhirnya tahu jika mantri tersebut dipersenjatai dan kemungkinan intel.

Namun, akibat hal itu teroris KKB Papua bertindak brutal dengan membakar rumah sakit dan gedung sekolah.

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar