Panas! Taliban-Tajikistan Saling Kirim Pasukan ke Perbatasan

Jum'at, 01/10/2021 17:40 WIB
Milisi Taliban (AFP)

Milisi Taliban (AFP)

law-justice.co - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexei Zaitsev mengungkapkan soal pemerintahan Afganistan di bawah kuasa Taliban tengah bersitegang dengan Tajikistan.

Menurut Alexei, keduanya saat ini saling mengerahkan tentara ke perbatasan. Bahkan, Taliban mengirimkan pasukannya ke dekat Tajikistan baru-baru ini.

Juru bicara Kemlu Rusia, Alexei Zaitsev, menuturkan menurut informasi yang ia peroleh dari Taliban, kelompok itu telah mengerahkan puluhan ribu pasukan khusus ke Provinsi Takhar di timur laut Afghanistan yang berdekatan dengan Tajikistan.

Sementara itu, Tajikistan dilaporkan mengadakan parade militer di dua provinsi yang berbatasan langsung dengan Afghanistan pada Rabu dan Kamis pekan ini.

Zaitsev pun menuturkan Moskow meminta kedua pihak untuk menahan diri demi menghindari konflik yang berkepanjangan.

"Kami mengamati dengan prihatin soal peningkatan ketegangan dalam hubungan Tajikistan-Taliban di tengah pernyataan tegas antara pemimpin kedua negara," ujarnya melansir TASS, Jumat (1/10/2021).

Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon memang berulang kali menolak mengakui Taliban sebagai pemerintah resmi Afghanistan. Rakhmon mengecam pengambilalihan kekuasaan pemerintah oleh Taliban merupakan pelanggaran hak asasi manusia.

Rakhmon juga menyinggung soal penyerbuan milisi Taliban ke Lembah Panjshir, basis kelompok penentang mereka, beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, Taliban juga telah memperingatkan Dushanbe agar tidak ikut campur urusan dalam negeri Afghanistan.

Lebih dari seperempat populasi Afghanistan merupakan etnis Tajikistan. Sementara itu, etnis Pashtun mendominasi penduduk di negara Asia Selatan itu, termasuk mendominasi keanggotaan Taliban.

Dikutip Reuters, kantor berita Rusia, RIA, mengutip pernyataan juru bicara Taliban, Bilal Karimi, yang menyangkal bahwa kelompoknya telah mengirim pasukan ke perbatasan dengan Tajikistan.

Saat ini, Tajikistan masih menahan sejumlah pengungsi Afghanistan yang lari ke negara itu setelah Taliban menduduki Ibu Kota Kabul pada 15 Agustus lalu.

Puluhan personel Angkatan Udara Afghanistan yang dilatih Amerika Serikat menerbangkan banyak pesawat militer ke Tajikistan dan Uzbekistan untuk berlindung.

Kenyataannya, hingga kini puluhan personel AU Afghanistan itu kini masih ditahan di Tajikistan dan Uzbekistan. Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin menaruh rasa prihatin terhadap para pilot yang masih ditahan tersebut.

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar