Wuih! Harga Emas Antam Naik Efek Emas Dunia Rebound

Sabtu, 25/09/2021 18:00 WIB
Harga emas Antam  (Finroll)

Harga emas Antam (Finroll)

Jakarta, law-justice.co - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau menguat pada Sabtu (25/9/2021), setelah sehari sebelumnya mencatatkan pelemahan.


Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas satuan 1 gram dibanderol Rp 918.000/batang, menguat Rp 1.000/gram atau 0,11% dibandingkan harga kemarin.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Kembali menguatnya harga emas Antam hari ini didorong oleh kembali menguatnya harga emas acuan dunia pada Jumat (24/9/2021) waktu setempat, karena investor kembali dikhawatirkan oleh krisis likuiditas Evergrande yang kembali terjadi kemarin.

Pada penutupan perdagangan Jumat kemarin, harga emas acuan dunia menguat 0,4% US$ 1.749,9/troy ons.

Pada Rabu (22/9/2021), harga emas acuan dunia sempat melemah, bahkan pada Kamis (23/9/2021) lalu, harga emas dunia sempat ambruk lebih dari 1%, karena diperberat oleh sentimen dari dot Plot, proyeksi suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Dalam proyeksi terbarunya, The Fed memperkirakan suku bunga akan naik di tahun depan, lebih cepat dari proyeksi sebelumnya di tahun 2023.

Ketika suku bunga dinaikkan, harga emas menjadi kurang menarik, sebab merupakan aset tanpa imbal hasil, opportunity cost akan meningkat. Alhasil harga emas dunia sempat merosot selama 2 hari beruntun.

Namun pada Jumat kemarin, investor global kembali dikhawatirkan oleh krisis likuiditas Evergrande, dan hal ini membuat investor kembali memburu emas yang dianggap sebagai salah satu aset aman (safe haven).

Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintah China mengingatkan kepada pejabat lokal untuk mengantisipasi dampak Evergrande. Hal ini terjadi karena masih belum ada kepastian seputar kemampuan perseroan pembayaran kewajibannya dalam denominasi dolar Amerika Serikat (AS).

Pemerintahan Xi Jinping juga mengatakan bahwa pejabat lokal hanya boleh turun tangan disaat menit-menit terakhir untuk mencegah efek domino kasus tersebut.

Laporan WSJ menunjukkan kemungkinan pemerintah pusat masih memiliki keinginan untuk menyelamatkan Evergrande, terlepas dari implikasi globalnya.

Saat ini, investor masih menunggu apakah Evergrande bakal bisa membayar bunga utang senilai US$ 83 juta atas obligasi denominasi dolar AS.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar