Tolak KKB Dilabeli Teroris, Politikus PDIP: Mahfud Keliru!

Kamis, 23/09/2021 19:40 WIB
Mahfud MD bersama Presiden Jokowi (Liputan6).

Mahfud MD bersama Presiden Jokowi (Liputan6).

Jakarta, law-justice.co - Anggota Komisi I DPR RI fraksi PDI Perjuangan Effendi Simbolon mengomentari terkait kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Ia menilai strategi Indonesia untuk mengatasi gerakan referendum di Papua jauh tertinggal.

Hal itu disampaikan ffendi dalam diskusi bertajuk `Jalan Terjal Pemberantasan KKB di Papua` di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/9/2021).

Effendi mengatakan, pelabelan teroris terhadap KKB dianggap justru tak tepat dilakukan pemerintah.

"Pada dasarnya kalau melihat dari strategi kita saat ini memang jujur saya melihat kita tertinggal ya dari gerakan-gerakan referendum itu sendiri," kata Effendi.

Effendi mengatakan, pelabelan teroris terhadap pihak-pihak yang menyuarakan referendum atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) justru malah mengkerdilkan.

Menurutnya, pihak-pihak tersebut bukan lah teroris.

"Kita kadangkala ingin mengeneralisir menghadapi masalah di Papua itu seperti teroris di tempat lain di wilayah Indonesia gitu. Saya kira menurut saya agak keliru lah Mahfud CS itu," tuturnya.

Ia mencontohkan jangan mudah menterminologikan teroris di Papua sama kelompok yang ada di Poso. Effendi menilai apa yang terjadi di Papua sangat berbeda.

Hal itu, kata dia, ditandai dengan gerakan-gerakan yang dilakukan di Papua lebih terpadu. Ia mengatakan, gerakan di Papua kerap mendengungkan suaranya di sidang-sidang PBB.

"Jadi mungkin untuk menghilangkan politik dalam negeri tapi sebenarnya kalau kita melihat pola kerja kita untuk menghadapi mereka juga saya kira ya saya melihat dalam waktu ke waktu ini akan semakin keteteran," tuturnya.

"Kita agak sulit untuk menarik simpati dari masyarakat yang boleh dikatakan masih banyak yang berpihak ke perjuangan kelompok yang menginginkan referendum atau kemerdekaan melalui referendum itu ya," sambungnya.

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar